Peristiwa Daerah

Atap Mushala di Banyuwangi Hancur Tersambar Petir

Selasa, 09 Februari 2021 - 22:56 | 51.24k
Atap Mushola yang hancur disambar petir (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Atap Mushola yang hancur disambar petir (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Peristiwa yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini entah menjadi teguran atau peringatan untuk semua. Sebuah atap mushala porak poranda disambar petir saat hujan mengguyur, pada Selasa (9/2/2021) sore.

Akibatnya, atap genteng Mushala Sunan Kalijogo yang berada di Dusun Krajan, Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, Banyuwangi itu rusak dan berantakan.

Advertisement

Atap Mushala 2

"Bahkan langit-langit Mushola juga ikut jebol karena terkena sambaran petir itu," kata Staff  Trantib Satpol PP Kecamatan Kabat, Syahroni kepada TIMESIndonesia.

Atap Mushola dari genteng itu pecah dan berjatuhan hingga tidak dapat digunakan kembali. Warga yang melihat peristiwa itu langsung bergegas membersihkan puing-puing yang berserakan.

"Kepala dusun bersama warga setempat langsung melakukan giat pembersihan genteng yang runtuh," ungkap Syahroni.

Beruntung dalam musibah tersebut tidak ada jamaah yang berada di dalam Mushola. Sehingga tidak ada korban jiwa.

"Hanya saja taksiran kerugian kurang lebih mencapai Rp 15 juta," tandas Syahroni.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kelas III Banyuwangi (BMKG Banyuwangi), sebelumnya memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari kedepan.

Adapun potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai antara lain, hujan lebat disertai petir dan angin kencang. BMKG menyebut puncak musim penghujan terjadi pada bulan Januari hingga Februari ini.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Gigik Nurbaskoro mengatakan, potensi hujan sedang hingga lebat yang terjadi, juga bisa berdampak pada terjadinya banjir untuk wilayah dataran rendah dan longsor untuk daerah dataran tinggi.

"Biasanya hujan ini turun antara siang hingga malam hari dengan intensitas sedang hingga lebat. Hal itu bisa berpotensi menyebabkan tanah longsor untuk dataran tinggi dan potensi banjir untuk bdataran rendah. Maka dari itu, masyarakat perlu waspada," kata Gigik, Kamis (4/2/2021). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES