Peristiwa Daerah

Meski Rawan Longsor, Wilayah Ijen Belum Dipasang Sistem Pendeteksi Dini

Kamis, 11 Februari 2021 - 13:05 | 53.98k
Jembatan di daerah Kali Pahit Blawan Kecamatan Ijen Bondowoso tertutup material longsor beberapa pekan lalu. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Jembatan di daerah Kali Pahit Blawan Kecamatan Ijen Bondowoso tertutup material longsor beberapa pekan lalu. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Meski masuk wilayah rawan longsor. Ternayata di Kecamatan Ijen Bondowoso, Jawa Timur belum dipasang sistem pendeteksi dini untuk pergerakan tanah. Atau biasa disebut dengan Early Warning System (EWS).

Plt. Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Derah) Bondowoso, Kukuh Triyatmoko mengatakan, bahwa sistem semacam itu penting untuk wilayah rawan longsor.

Advertisement

"Saat ini belum ada alat EWS dari Pemkab Bondowoso di Kecamatan Ijen," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kominfo tersebut.

Namun demikian kata dia, upaya peningkatan kapasitas pengurangan resiko bencana, BPBD Bondowoso berupaya agar terdapat alat pendeteksi dini di daerah-daerah rawan.

Sebenarnya kata dia, di BPBD Bondowoso terdapat alat deteksi pergerakan tanah. Tetapi rupanya untuk pergerakan tanah yang disebabkan gempa tektonik. 

"Sementara gerakan tanah dangkal, kami belum memiliki alat deteksinya," jelasnya saat dikonfirmasi.

Menurutnya, saat ini sudah dipasang tiga EWS. Masing-masing di Kecamatan Binakal, Kecamatan Maesan dan Kecamatan Curahdami. 

"Sayangnya, alat tersebut merupakan EWS milik Kementerian ESDM yang belum dihibahkan kepada pemerintah daerah dan penempatannya ada di daerah barat karena juga rawan longsor," terangnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Camat Ijen Ifan Afandi mengatakan, untuk mengurangi resiko korban bencana, sebanyak 40 KK di dua desa sudah direlokasi ke tempat lebih aman. 

"Mengingat rumah hunian mereka berada di Desa Kalianyar, Dusun Blawan yang rawan bencana. Memang sempat terjadi, rumah hancur semuanya," paparnya.

Terkait dengan alih fungsi lahan di hutan kawasan Ijen, menurutnya, saat ini masyarakat sudah memahami dan mau berubah. 

"Masyarakat bersama pemerintah sudah banyak melakukan reboisasi di hutan-hutan gundul untuk mengantisipasi terjadinya longsor," terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tejadi longsor di tujuh titik di Kawasan Kali Pahit Ijen Bondowoso, Senin (1/2/2021) lalu. Material longsor bahkan menutup akses menuju Wisata Ijen, dan sejumlah kendaraan sempat terjebak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES