Kopi TIMES

Kurikulum Darurat Menuntut Kreatifitas di Masa PJJ

Minggu, 11 April 2021 - 14:15 | 73.15k
Ririn Eka Wahyuni; Guru IPA SMP Negeri 10 Malang.
Ririn Eka Wahyuni; Guru IPA SMP Negeri 10 Malang.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses interaksi timbal balik antara guru dan siswa. Peran guru dalam mencapai tujuan pembelajaran, yaitu sebagai perencana dan fasilitator. Sebagai guru saya berfikir keras agar tetap bisa menciptakan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar yang baik dan menyenangkan.

Selain itu juga mempersiapkan administrasi mengajar yang disesuaikan dengan kebijakan baru dikurikulum darurat saat ini seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disederhanakan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Semua itu memaksa guru selalu mengikuti atau update kebaruan dalam proses pembelajaran..

Advertisement

Pandemi Covid-19 menjadikan perubahan besar dalam berbagai sektor termasuk dunia pendidikan. Dalam menjalankan tugas sebagai guru ketika proses KBM dilaksanakan secara online maka hal ini memerlukan perhatian khusus, saya merasa dituntut agar memiliki kemampuan berinovasi dalam memanfaatkan perangkat digital sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan bagi siswa dan materi pembelajaran tersampaikan secara efektif dan dapat dipahami serta diterima siswa. 

Pada masa pandemi Covid-19 ini masalah muncul tidak hanya terdapat pada sistem media pembelajaran dan metode pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran jarak jauh saja akan tetapi juga ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi bagi siswa dan guru untuk memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring.

Koneksi jaringan internet pun juga menjadi kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya jauh dari kota, karena jangkauan sinyal internet yang tidak memadai sehingga pembelajaran menjadi kurang optimal. Pembelajaran jarak jauh ini memang tidak seefektif pembelajaran tatap muka karena ada beberapa materi yang harus dijelaskan secara langsung walaupun telah menggunakan kurikulum darurat dan yang lebih sederhana dibandingkan kurikulum 13. Kesepakatan dalam pemilihan KD yang esensial sangatlah penting kami diskusikan agar siswa bisa tetap belajar dengan baik meskipun dari rumah masing-masing.

Pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan aplikasi media sosial seperti whatshap, telegram, instagram, zoom, google meet maupun google classroom adalah kebaruan bagi saya yang harus terus dipelajari dan dipraktekkan. Sarana media ini sangat membantu dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka virtual sehingga dapat melihat apakah siswa kami mengikuti pembelajaran pada waktu yang telah dijadwalkan ataukah tidak. Kreativitas juga sangat diperlukan agar mampu menyajikan pembelajaran yang menyenangkan dan mampu membuat siswa termotivasi untuk belajar

Saya merasa keberhasilan dalam menyampaikan materi pada pembelajaran salah satunya adalah dengan terus berinovasi dalam merancang pelaksanaan pembelajaran. Menentukan metode pembelajaran yang digunakan dan menggunakan aplikasi yang sesuai. Kreatifitas dalam mengajar merupakan salah satu upaya menggiring kedisiplinan siswa dalam mengikuti setiap sesi pembelajaran. Kerjasama antara guru, siswa, orangtua dan lembaga sekolah dalam menciptakan ide dan gagasan inovatif sangatlah penting untuk membimbing siswa agar tidak berorientasi pada peningkatan pengetahuan saja tetapi juga membangun karakter dalam meningkatkan ketrampilan hidup dan menjaga sikap dan moral yang lebih baik.

Pembelajaran di masa pandemi ini siswa setiap harinya berada di depan laptop atau handphone yang sudah tentu akan membuat mereka jenuh. Untuk mensiasati kejenuhan ini saya mencoba salah satunya dengan menerapkan pembelajaran Project Best Learning (PjBL) yaitu pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan (Stoller 2006). Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas siswa untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisa, membuat, dan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman yang telah mereka peroleh. 

Sebagai contoh pada materi IPA “organisasi kehidupan” siswa membuat hasil karya replika berupa sel hewan atau sel tumbuhan dari alat dan bahan yang ada dirumah dan memamerkannya serta mempresentasikannya dalam tatap muka virtual. Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata dan relevan.

Siswa membangun pengetahuan mereka sendiri dan guru menjadi fasilitator. Siswa berkreasi dirumah dengan panduan guru lewat media PJJ. Proses pembelajaran yang menggiring siswa berkreasi dan berinovasi di setiap tema atau sub tema akan menjadikan siswa tidak hanya memahami konten, tetapi juga menumbuhkan keterampilan dan kemampuan untuk mengkomunikasikannya. Hal ini diharapkan dimasa kedepan siswa tahu dan mampu bagaimana berperan didalam lingkungan  masyarakat. 

Pembelajaran yang selalu disiapkan dengan ide dan kreatifitas ini berharap dapat saya gunakan ketika ingin mengkondisikan pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa agar siswa mendapatkan  pengalaman belajar yang lebih menarik dan menghasilkan sebuah karya berdasarkan permasalahan nyata (kontekstual) yang terjadi dalam kehidupan di lingkungan siswa sehari-hari.

Selain itu juga merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif siswa dan dapat membudayakan berpikir tingkat tinggi (high order thinking/HOT) dalam mengimplementasikan pembelajaran saintifik (Mengamati, Mengasosiasi, Mencoba, Mendiskusikan, dan Mengkomunikasikan) serta pembelajaran abad 21 (4C: Critical thinking, Collaboration, Creative, Communication).  

Sepatutnyalah guru memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada siswa. Kreatifitas guru dalam proses pembelajaran akan berdampak pada keaktifan dan timbal baliknya mampu menumbuhkan kreatifitas siswa juga. Hal inilah yang mengharuskan guru untuk memenuhi syarat yang tidak sedikit. Sesuai dengan pengertiannya guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Siswa yang selalu aktif dan dinamis harus diimbangi oleh guru yang aktif dan dinamis pula, sehingga muncul  pemahaman yang kuat dan akan berdampak positif bagi proses dan hasil pembelajaran. 

***

*)Oleh : Ririn Eka Wahyuni; Guru IPA SMP Negeri 10 Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES