Peristiwa Nasional Tragedi KRI Nanggala 402

Penjelasan Pakar Mengenai Kuatnya Tekanan Air yang Dialami KRI Nanggala 402

Senin, 26 April 2021 - 08:15 | 141.44k
Video Animasi 3D KRI Nanggala 402. (Tangkapan layan video YouTube)
Video Animasi 3D KRI Nanggala 402. (Tangkapan layan video YouTube)
FOKUS

Tragedi KRI Nanggala 402

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAPanglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, 53 awak KRI Nanggala 402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) gugur dalam tugas.

"Berdasarkan bukti-bukti otentik, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala 402 telah tenggelam, dan seluruh awaknya telah gugur," ujar Panglima TNI dalam konferensi pers kemarin.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, tim mengalami kesulitan yang cukup tinggi dalam pencarian Kapal Selam yang karam di perairan Bali itu. Kapal  ini terdeteksi di kedalaman 850 meter.

Agus-S-Djamil.jpgPakar Kelautan, Agus S. Djamil. (FOTO: Agus for TIMES Indonesia)

Ia juga menyampaikan, Kapal Selam yang sudah dinyatakan tenggelam Sabtu (24/4/2021) tersebut, ditemukan terbelah menjadi tiga bagian. "Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian," ujarnya.

Tekanan Tinggi

Pakar Kelautan, Agus S. Djamil menyampaikan, pencarian Kapal Selam yang karam di kedalaman tersebut memang tidak mudah. Semakin dalam, tekanan air laut adalah semakin tinggi.

"Tekanan air laut makin dalam makin tinggi. Setiap turun 10 meter, tekanan air atau hydrostatic pressure naik 1 atmosphere," katanya kepada TIMES Indonesia, Senin (26/4/2021).

Jadi lanjut penulis buku Alquran dan Lautan itu, jika sampai Kapal Selam buatan Jerman tersebut berada pada 800 meter di bawah air, tekanan air di kedalaman itu sudah mencapai 80 atmosphere atau 80 kali kekuatan tekanan di udara sekarang ini.

"Ini tinggi sekali. Sekitar 40 kali tekanan udara di ban mobil. Lapisan laut di kedalaman 800 itu sudah gelap gulita total dan abadi. Suhu sangat dingin, 4 Celsius. Sedingin air es di kulkas," ujarnya lagi.

Sementara itu, jika melansir dari Ocean Find Your Blue, kedalaman 200 meter dalam laut, semua cahaya mulai hilang dan suhu turun drastis. Pada kondisi ini, laut benar-benar sangat gelap. Cahaya mungkin hanya berasal dari bakteri dan hewan-hewan yang hanya bisa hidup di kedalaman tersebut.

Sedangkan untuk ada kedalaman 700 meter, di sana sudah hidup hewan Coelacanth atau yang fosil hidup. Hewan ini terkait dengan lungfishes dan tetrapoda yang diyakini telah punah sejak akhir zaman Kapur.

Seperti yang diketahui, Kapal Selam KRI Nanggala 402 hilang saat latihan penembakan torpedo, Rabu (21/4/2021) dini hari. Kapal Selam buatan Jerman tersebut, membawa 53 awak. Dan mereka dinyatakan gugur saat menjalankan tugas tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES