Peristiwa Daerah

Gagal Berangkat Haji, Nenek Pemulung di Jombang Ungkap Kekecewaannya

Jumat, 04 Juni 2021 - 16:24 | 36.93k
Chubaiah (76) salah satu calon jemaah haji yang gagal berangkat dari Dusun/Desa Blimbing, Gudo, Jombang (Rohmadi/TIMES Indonesia)
Chubaiah (76) salah satu calon jemaah haji yang gagal berangkat dari Dusun/Desa Blimbing, Gudo, Jombang (Rohmadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rasa kecewa dan sedih harus diterima dengan lapang dada oleh nenek Chubaiah (76). Dia harus menerima kenyataan pahit kembali bahwa rencana ibadah hajinya tertunda lagi menyuul Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengumumkan tentang penundaan pemberangkatan Calon Jemaah Haji tahun 2021.

"Sedih dan kecewa pasti ada, tapi mau bagaimana lagi belum bisa karena situasi juga masih pandemi Covid-19," kata nenek yang setiap hari mengais rejeki sebagai pemulung barang bekas ini, kepada TIMES Indonesia saat ditemui dirumahnya, Jum'at (4/6/2021).

Advertisement

Nenek kelahiran, Jombang, 1 Juli 1945 ini mengaku bahwa semua persiapan sudah ia siapkan sejak lama, termasuk proses vaksinisasi. "Kemarin juga sudah disuntik vaksin. Katanya juga sebagai syarat untuk keberangkatan haji," jelasnya.

Perjuangan Hidup dan Cita-Cita Ibadah Haji

Nenek yang dari masa mudanya memang bekerja sebagai pemulung barang bekas. Dia menghidupi keluarga dan membiayai anaknya sekolah juga berkat mengumpulkan barang bekas.

"Kerja tukang rosokan (pemulung red). Iya dengan ini saya bisa membiayai keluarga dan anak-anak sekolah dulu sama bapak," ungkapnya.

Setelah ditinggal oleh suaminya, perjuangannya tambah berat. Dia sempat merasa putus asa untuk berangkat ibadah haji. "Waktu ditinggal bapak, kayaknya sudah tidak harapan untuk berangkat haji," bebernya dengan suara lirih penuh kesedihan.

Namun, usahanya untuk berangkat haji terus tertanam dalam hatinya. Dengan usaha kerasnya ia terus melawan arus demi membiayai sekolah anaknya. Berharap kelak anaknya bisa menjadi orang sukses.

"Alhamdulillah, salah satu anak saya ada yang bekerja di Jakarta. Pada tahun 2016 kemarin saya ditawari dan di daftarkan untuk berangkat ibadah haji. Seneng, bahagia penuh dengan syukur," tuturnya.

Ungkap Kekecewaan dengan Berdoa dan Berzikir

Karena faktor usia yang melebihi 70 tahun, Nenek Chubaiah sebenarnya mendapatkan jadwal berangkat haji pada tahun 2020 lalu. Namun, karena virus corona, pemberangkatannya ditunda. Kini, pada tahun 2021 pemberangkatannya kembali ditunda.

"Sebenarnya pada tahun 2020 kemarin jadwalnya," katanya lagi.

Berdoa dan berzikir merupakan bentuk ikhtiar terakhir nenek yang lahir pada tahun kemerdekaan ini. Berharap pandemi segera berakhir dan bisa berangkat menjalankan ibadah haji di tahan suci mekah.

"Setiap hari berdoa dan berzikir, semoga corona cepat hilang dan bisa berangkat haji," tutupnya.

Seperti yang diberitakan TIMES Indonesia sebelumnya, Kementerian  Agama RI (Kemenag RI) memastikan pemerintah tak memberangkatkan jemaah haji 2021. Keputusan itu diambil didasarkan sejumlah pertimbangan, terutama pertimbangan kesehatan di tengah Pandemi Covid-19 yang masih melanda berbagai negara di dunia.

Keputusan itu sendiri tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M.

"Saya hari ini telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M," ucap Menag RI Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers, Kamis (3/6/2021). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES