Peristiwa Daerah

Kebutuhan Plasma Konvalesen di Kota Surabaya Meningkat

Minggu, 20 Juni 2021 - 20:45 | 36.91k
Alumni RSLI mengikuti screening donor plasma konvalesen, Minggu (20/6/2021). FOTO: Dok.Humas RSLI)
Alumni RSLI mengikuti screening donor plasma konvalesen, Minggu (20/6/2021). FOTO: Dok.Humas RSLI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Serangan Covid-19 kembali merebak. Banyak warga mengalami gejala sedang dan berat. Hal tersebut berdampak pada tingginya kebutuhan Terapi Plasma Konvalesen (TPK) untuk alternatif penyembuhan pasien, termasuk di Kota Surabaya

Dari data covid19.go.id pertengahan Juni 2021 setidaknya sudah lebih dari satu setengah juta orang dinyatakan sembuh. Mereka yang sudah dinyatakan sembuh oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) tersebut dikenal dengan istilah penyintas Covid-19. 

Advertisement

Jumlah mereka yang cukup banyak, keberadaan tersebar dan menempati ruang di berbagai struktur masyarakat, merupakan potensi yang cukup besar untuk menjadi pendonor plasma darah konvalesen. 

Alumni-RSLI-mengikuti-screening-donor-plasma-konvalesen-2.jpg

Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya sendiri hingga saat ini sudah ada 7278 penyintas atau alumni Covid-19 yang juga punya potensi berdonor plasma konvalesen. 

"Permintaan plasma kovalesen ke PMI surabaya meningkat tajam hingga 200 bag sehari. Perlu upaya dan motivasi penggalangan pendonor," terang Ketua Relawan Pendamping, Radian Jadid, Minggu (20/6/2021). 

Guna mengoptimalkan potensi penyintas Covid-19, tambah Jadid, perlu adanya pengorganisasian bagi mereka sehingga dapat menjadi pendonor secara massif, terdata dengan baik serta bisa menjadi kader potensial dan menyebarkan informasi yang benar tentang Covid-19.

Pengabdian Masyarakat FK Unair

Menyikapi hal tersebut, maka Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Unair (Pengmas FK Unair) bekerjasama dengan Relawan Pendamping PPKPC-RSLI menyelenggarakan kegiatan Pengorganisasian Penyintas Covid-19 RSLI berupa aktifitas skrining donor plasma konvalesen.

Selain itu juga edukasi bagi Penyintas di Aula kantor Kogabwilhan II RSLI (Gedung Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan) Jalan Indrapura Nomor 17 Surabaya.

Dalam giat ini, para penyintas yang sudah sembuh dari Covid-19 lebih dari dua minggu, sudah dapat mengikuti skrining, untuk kemudian diuji apakah layak atau tidak menjadi pendonor plasma konvalesen. 

Salah satunya adalah berupa uji keberadaan titer anti bodi Covid-19 yang terkandung dalam darah. 

Alumni-RSLI-mengikuti-screening-donor-plasma-konvalesen-3.jpg

Puluhan penyintas atau alumni Covid-19 sangat antusias mengikuti acara tersebut. Mereka juga diarahkan untuk dapat membentuk komunitas yang bisa menaungi kerelawanan mereka dalam donor plasma ataupun kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi kontribusi mengatasi pandemi Covid-19. 

Acara ini juga  sekaligus digunakan untuk reuni bagi para mantan pasien RSLI yang dulunya sempat menjalani isolasi dan penyembuhan bersama di RSLI.

Ketua Pelaksana Program Pengorganisasian Penyintas Covid-19 RSLI yang merupakan Program Pengmas FK Unair, dr. Joni Susanto, M.Kes. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dan kolaborasi antara FK Unair, RSLI, PMI, Relawan Pendamping. 

Kegiatan bertujuan untuk menggalang potensi yang ada dimasyarakat  untuk turut berpartisipasi dalam membantu pasien saat pandemi Covid-19 melalui pengorganisasian para penyintas, salah satunya untuk  bisa mendonorkan plasma konvalesen. 

"Peran penyintas dalam memasok plasma konvalesen untuk TPK bagi penderita Covid-19 masih sangat dibutuhkan, mengingat hingga sekarang antrean permintaan plasma konvalesen di PMI masih sangat banyak," terangnya seraya mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga protap kesehatan dan berdoa agar bangsa ini segera terbebas dari pandemi Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES