Peristiwa Daerah

Kematian Akibat Covid-19 di Bangkalan Terus Naik, Ra Nasih Ingatkan Pentingnya Prokes

Minggu, 20 Juni 2021 - 20:06 | 56.74k
Anggota DPRD Jatim H Mohammad Nasih Aschal atau Ra Nasih ketika berkeliling menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. (FOTO: Helmi for TIMES Indonesia)
Anggota DPRD Jatim H Mohammad Nasih Aschal atau Ra Nasih ketika berkeliling menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. (FOTO: Helmi for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Angka kematian akibat Covid- 19 di Kabupaten Bangkalan yang terus bertambah membuat anggota DPRD Jatim H Mohammad Nasih Aschal atau Ra Nasih rela berkeliling menyadarkan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.

Politikus NasDem ini berkeliling bersama anggota DPR RI Fraksi Demokrat H Hasani bin Zuber beserta anggota DPRD Jatim lainnya, Mahfudz Fraksi PDI Perjuangan, Abdul Halim Fraksi Gerindra, Mathur Husairi Fraksi KBN dan Ketua KONI Bangkalan Fauzan Jakfar.

Advertisement

Mengendarai mobil pikep, para legislator dapil Madura ini silih berganti memberikan imbauan dan mengajak masyarakat supaya disiplin menerapkan protokol melalui pengeras suara dari atas mobil.

Bahkan, mereka juga membagikan masker di wilayah yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19. Seperti Kecamatan Kota Bangkalan, Geger, Arosbaya, dan Kecamatan Klampis.

"Kita lihat dari awal bulan atau dari sejak terjadi lonjakan termasuk mulai diberlakukannya penyekatan di Jembatan Suramadu angka kematian akibat Covid-19 tidak berkurang justru terus bertambah," ungkap Ra Nasih, Minggu (20/6/2021).

Melihat kondisi di lapangan, menurut Ra Nasih, pemerintah daerah, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat harus lebih serius dalam menyikapi kasus lonjakan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.

Apalagi, lanjut dia, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan mencatat korban meninggal akibat terpapar Covid-19 hingga saat ini mencapai 285 orang atau 9,97 persen. Sedangkan jumlah total pasien terkonfirmasi positif sebanyak 2.858.

"Jadi penanganan persoalan Covid-19 ini harus dilakukan mulai dari hulu baru kemudian kita berbicara hilir," ujarnya.

Ra Nasih mengungkapkan, penanganan dari hulu dilakukan dengan testing, tracing dan treatment atau 3T. Akan tetapi yang menjadi permasalahan proses itu belum maksimal termasuk penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.

"Jika proses 3T dan PPKM mikro berjalan efektif kita bisa mengurai persoalan-persoalan kasus Covid-19 dari hulu sampai hilir. Terutama angka kematian yang terus bertambah," jelasnya.

Sebenarnya, kata Ra Nasih, untuk menghambat laju penyebaran Covid-19 bukan hanya dengan melakukan penyekatan dan test swab di akses Jembatan Suramadu. Sebab, hal itu justru menyebabkan kerumunan dan menimbulkan masalah baru.

"Seharusnya fokus pada titik-titik yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 karena sudah jelas pasien yang terkonfirmasi dan yang meninggal ada di sana," terangnya.

Ra Nasih mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu melakukan upaya semaksimal mungkin bagaimana mengakhiri lonjakan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.

Dia juga berharap langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah, pemerintah provinsi, hingga pusat harus benar-benar strategis dan membuahkan hasil sehingga ketidakpercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah dapat diminimalisir.

"Persoalan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah provinsi, dan pusat bukan sekadar hadir namun mampu mengurai segala persoalan," tandas Anggota DPRD Jatim, Ra Nasih. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES