Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Gus Mus Prihatin dengan Masih Ada yang Tidak Mempercayai Covid-19

Selasa, 22 Juni 2021 - 14:02 | 39.90k
Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. (FOTO: Sekrensot Instagram Gus Mus)
Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. (FOTO: Sekrensot Instagram Gus Mus)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAAhmad Mustofa Bisri atau Gus Mus turut buka suara soal angka Covid-19 di Indonesia yang kian meningkat. Ia meminta kepada masyarakat agar sadar akan bahaya virus tersebut.

"Covid-19 saat ini luar biasa. Setiap kita membaca status di Facebook, unggahan di Instagram, Twitter, kita sering kali membaca Innalilahi wa Innalilahi Raji'un. Guru kita, kawan kita, famili-famili kita wafat dan kebanyakan dari mereka adalah virus Covid-19 ini," katanya dalam akun Instagram resminya, dikutip Selasa (22/6/2021).

Advertisement

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang itu juga menyayangkan masih ada masyarakat yang tidak mempercayai Covid-19. Padahal, virus ini sudah berdampak bukan hanya di Tanah Air saja. Melainkan melanda dunia.

"Masih ada yang tidak mempercayainya. Ada yang tidak mempercayainya, minimal ada yang menganggap ini sepele. Kita melihat sendiri, paling tidak mendengarlah berita-berita dunia. Misalnya pemberitaan dari Arab Saudi, haji dan umrah," jelasnya.

Seperti yang diketahui, Pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan jemaah haji dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 Hijriah atau 2021. Hal itu karena meningkatnya Covid-19. Keputusan itu diatur dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 660 Tahun 2021 yang ditetapkan pada 3 Juni 2021.

"Ini yang sering saya katakan adalah, ini musibah manusia. Manusia secara keseluruhan. Mungkin Allah SWT ingin memberikan pelajaran besar terhadap semua manusia. Tentu saja pelonjakan kasus Covid-19 ini, mempunyai dampak yang luar sekali, kita mendengar rumah sakit penuh," katanya.

Minta Pemerintah Tegas

Selain itu, Rais Syuriah PBNU itu meminta pemerintah tegas dalam semua aturan menyangkut penekanan Covid-19. Gus Mus pun meminta pemerintah segera menarik rem darurat.

"Saya mengharapkan pemerintah hendaknya tegas. Seperti apa yang dihimbau banyak kalangan, segera nrem. Menarik rem darurat. Pokoknya yang jelas. Pemerintah harus melakukan yang tegas dan jelas. Segera. Jangan ditunda. Ini prioritas," tegas Gus Mus.

Tak hanya itu, Gus Mus juga meminta kepada semua tokoh masyarakat, hendaknya memberikan edukasi ataupun sosialisasi kepada masyarakat, akan bahayanya Covid-19 ini.

"Kepada tokoh-tokoh masyarakat, kita mengharapkan mereka ikut mensosialisasikan, menjelaskan kepada masyarakat. Yang belum paham dan menganggap ini tidak ada. Demi kepentingan bersama," ujarnya.

Angka Covid-19 di Tanah Air beberapa hari ini terus tembus rekor sejak merebaknya pertama kali. Per hari kemarin saja, dari data Kementerian Kesehatan RI, jumlah positif menjadi 2.004.445 kasus dengan 1.801.761 sembuh dan 54.956 meninggal.

Sebelumnya, Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) menginstruksikan agar dilakukan penguatan pelaksanaan PPKM Mikro di lapangan. Hal itu untuk menekan Covid-19. Pemerintah kembali melakukan penebalan dan penguatan pelaksanaan PPKM Mikro yang berlaku pada tanggal 22 Juni hingga 5 Juli 2021 nanti.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pun menegaskan, bagi tempat yang melanggar aturan waktu operasional selama PPKM Mikro bakal ditutup.

"Wilayah-wilayah yang melebihi jam operasional kita lakukan penutupan, termasuk tentunya terhadap yang langgar kita terapkan sanksi sesuai kesepakatan yang telah dilaksanakan," ujarnya Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES