Pemerintahan

Tanggapi Penerapan Pembatasan Jam Malam, Sutiaji: Kota Malang Belum Waktunya

Selasa, 22 Juni 2021 - 16:49 | 20.72k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat membuka kegiatan di sosialisasi pembangunan infrastruktur di Hotel Ijen Suites, Selasa (22/6/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat membuka kegiatan di sosialisasi pembangunan infrastruktur di Hotel Ijen Suites, Selasa (22/6/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan Kota Malang masih belum waktunya menerapkan pembatasan jam malam.

Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN), Airlangga Hartarto telah memberikan instruksi kepada setiap daerah di Indonesia untuk melakukan pemberlakuan pembatasan jam malam, mulai dari Mal, pasar, pusat perdagangan, kafe hingga restoran yang dibatasi operasionalnya hingga pukul 20.00 WIB.

Advertisement

"Kemarin kami melihat kan zona merah ada dua. Versi PPKM dari Kemendagri dan juga Kemenkes. Kalau dari Kemendagri lebih lokalisir, ini titiknya zona merah di lokalisir. Yang ngerti perkembangan di masing-masing daerah. Di kami saya kira belum waktunya kami membuat jam malam," ujar Sutiaji, Selasa (22/6/2021).

Sutiaji mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, dirinya akan meminta ijin ke Dirjen untuk tidak melakukan pembatasan jam malam di Kota Malang.

Di satu sisi, Sutiaji saat ini pun juga juga sedang dipacu untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Kota Malang dengan pacuan pada triwulan kedua, yakni 7 persen.

"Saya nanti minta ijin, insyallah akan telepon pak Dirjen untuk ijin tidak melakukan itu (pembatasan jam malam)," katanya.

Akan tetapi, kata Sutiaji, nantinya bersama Forkopimda kemungkinan bakal membuat kembali operasi gabungan seperti yang telah dilakukan selama PPKM mikro.

"Kalau jamnya itu nanti kami akan membuat operasi gabungan dengan semua lintas dan kami akan ambil sampling untuk swab," ungkapnya.

Sementara itu, terkait lonjakan Covid-19 yang saat ini sedang terjadi di Kota Malang dengan penambahan kasus per hari sekitar 12 hingga 15 kasus positif Covid-19, Sutiaji menekankan meski PPKM mikro telah berjalan, tetap masyarakat harus menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan.

"PPKM mikro itu menjadi salah satu alat saja. Intinya adalah disiplin masyarakat, karena disiplin itu adalah vaksin utama, sebelum ada vaksin yang saat ini diinjeksikan kepada tubuh kita," ucap Sutiaji. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES