Kasus Covid-19 Meningkat, BOR ICU di Kabupaten Malang Capai 60 Persen

TIMESINDONESIA, MALANG – Terus meningkatnya kasus Covid-19, membuat Bed Occupancy Rate atau BOR ICU di Kabupaten Malang saat ini mencapai 60 persen.
Hal ini disampaikan Sekda Kabupaten Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM. Menurutnya, saat ini untuk kondisi Covid-19 di Kabupaten Malang masih masuk dalam zona oranye.
Advertisement
"Kemudian dari BOR ICUnya sudah 60 persen, sedangkan untuk BOR isolasinya mencapai 40 persen," ujar Wahyu kepada TIMES Indonesia, Rabu (23/6/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan, BOR ICU merupakan keterisian kamar maupun tempat tidur di ICU bagi penderita virus Covid-19 di seluruh Rumah Sakit di Kabupaten Malang.
Sedangkan untuk BOR Isolasi, Wahyu menyebutkan, merupakan seluruh tempat islolasi yang dimiliki. Mulai dari safe house, hingga ruang isolasi di Rusunawa ASN Kepanjen.
Sekda Kabupaten Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM saat mendampingi Bupati Malang Abah Sanusi dalam penanganan Covid-19. (Foto : Binar Gumilang/TIMES Indonesia)
Menurutnya, kondisi seperti ini akibat peningkatan kasus virus Covid-19. "Kita kalau sudah di atas 60 persen harus hati-hati. WHO menyatakan kalau sudah di atas 60 persen maka hari ekstra hati-hati," kata pria ramah tersebut.
Mantan Camat Tajinan ini mengatakan, klaster terbaru ada di Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Sumbermanjing wetan, Kabupaten Malang yang merupakan klaster hajatan.
"Ada enam yang sudah dinyatakan positif dan terus kita pantau," terang mantan Kepala DPKPCK Kabupaten Malang tersebut. Wahyu menyebutkan, klaster baru hanya di Rowotrate.
Dia menegaskan, Pemkab Malang terus berupaya mencegah dan menanggulangi Virus Covid-19. Berbagai upaya terus dilakukan agar Virus dari Wuhan China ini tidak berkembang semakin luas lagi.
"Keberadaan Posko PPKM kian dioptimalkan. Selain itu, kami melakukan penyemprotan disinfektan, melakukan sosialisasi dan sekaligus mempercepat Vaksinasi," sebutnya.
Masih kata Wahyu, meski kasus Covid-19 Meningkat, BOR ICU di Kabupaten Malang Capai 60 Persen, patut disyukuri hingga sekarang belum ada varian baru yang masuk ke wilayah terluas nomor dua se Jatim tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |