Indonesia Positif

Pemkab Mojokerto Upayakan Mitigasi Bencana Alam di Kawasan Wisata

Kamis, 18 November 2021 - 13:13 | 44.42k
Kawasan Wisata Air Panas Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (18/11/2021) (Foto: Theo/TIMES Indonesia)
Kawasan Wisata Air Panas Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (18/11/2021) (Foto: Theo/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Pekan ini Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Jawa Timur dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Peringatan kondisi cuaca ini dimulai pada tanggal 15-21 November 2021.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim mengeluarkan imbauan kepada 969 pengelola destinasi wisata terkait antisipasi adanya potensi bencana alam. Hal ini mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto (Pemkab Mojokerto).

Advertisement

Kawasan wisata petirtaan jolotundo, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto mengalami insiden beberapa waktu yang lalu, Minggu (14/11/2021). 3 orang dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa pohon tumbang yang disebabkan angin kencang. Pohon itu menimpa kompleks warung di sekitar kawasan wisata. 3 korban lainnya dilaporkan mengalami luka berat.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disparpora) Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo mengaku bahwa telah menyampaikannya kepada pengelola wisata agar berkoordinasi dengan perhutani untuk mitigasi bencana. Hal ini disampaikan kepada para pengelola wisata sejak diberlakukannya PPKM Level 2 di Kabupaten Mojokerto pada tanggal 1 November 2021 lalu

"Saat pembukaan wisata saat masuk ppkm level 2 kemarin saya sudah menyampaikan kepada pengelola supaya kordinasi dengan perhutani untuk mitigasi pohon-pohon di sekitar tempat wisata yang rawan tumbang atau roboh," tegas Amat kepada TIMES Indonesia, Kamis (18/11/2021).

Longsor-Pohon-Tumbang.jpgSidak yang dilakukan DPRD Kabupaten Mojokerto beberapa waktu yang lalu di kompleks warung di petirtaan jolotundo. (Dok. Istimewa)

Menanggapi insiden pohon tumbang yang memakan korban, Amat mengatakan agar pengelola wisata mensosialisasikan kepada pengunjung dan pedagang kaki lima akan potensi kebencanaan di daerahnya.

"Menyampaikan kepada pengunjung dan PKL tetap waspada saat hujan turun. Ini sudah biasa dilakukan pada saat musim hujan. Saat hujan turun dengan intensitas tinggi dan lama supaya mengingatkan/menghimbau pengunjung supaya keluar mencari tempat yang aman," kata Amat.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto sendiri telah melakukan rapat koordinasi lintas sektoral. Rapat ini diselenggarakan pada Selasa (16/11/2021) lalu. Hasil rapat koordinasi lintas sektoral itu menjadi langkah pencegahan bencana alam. Di antaranya melakukan himbauan-himbauan kepada pengelola wisata, pengunjung, dan PKL untuk waspada cuaca ekstrem. Kemudian melakukan mitigasi/pencegahan bencana alam di kawasan wisata masing-masing.

"Sudah dilakukan rapat kordinasi lintas sektoral dihadiri perwakilan BPBD, KPH Pasuruan, KPH Mojokerto, KPH Jombang, Satpol-pp, Forpimka Trawas dan Pacet untuk melakukan kegiatan antisipasi kejadian yang tidak diinginkan melalui himbauan-himbauan, sosialisasi dan mitigasi pohon-pohon yang berpotensi roboh," pungkasnya Kadispora Pemkab Mojokerto.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES