Peristiwa Daerah

Mahasiswa-Rektorat Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya Akhiri Konflik dengan Islah

Senin, 06 Desember 2021 - 22:07 | 50.69k
Puluhan mahasiswa Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya (Umtas), membentangkan sejumlah poster dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Rektorat, Senin, (6/12/21) siang (FOTO : Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Puluhan mahasiswa Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya (Umtas), membentangkan sejumlah poster dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Rektorat, Senin, (6/12/21) siang (FOTO : Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Puluhan mahasiswa Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya (Umtas) membentangkan sejumlah poster dalam aksi unjuk rasa yang digelar di lingkungan kampus. Mereka menggelar aksi lantaran merasa tersinggung oleh pihak lembaga yang menghapus karya muralnya.

Karya yang dituangkan dalam sejumlah gambar mural di dinding asrama sekaligus studio jurusan sendratasik dicat secara sepihak oleh pegawai yang ditugaskan pihak kampus, pekan lalu. Buntut dari penghapusan itu, puluhan mahasiswa memprotes pihak lembaga pada Senin (6/12/21)

Advertisement

Tindakan lembaga dituding tidak menghargai karya para mahasiswa. Karena itu mereka menuntut pihak rektorat untuk menyebutkan pejabat yang telah memerintahkan pengecetan mural itu dihadirkan dan langsung meminta maaf kepada para mahasiswa. Selain itu, para pengunjuk rasa juga meminta kampus memfasilitasi ruang ekspresi yang lebih representatif bagi para mahasiswa.

Mahasiswa UmtasPuluhan mahasiswa Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya (Umtas) menuju gedung rektorat dengan membentangkan sejumlah poster, Senin, (6/12/21) siang (FOTO : Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

"Selama ini dalam setiap kegiatan acara di kampus kitalah yang paling banyak dilibatkan. Jadi ketika karya kami dihapus secara sepihak, terang saja kami merasa sakit hati," ujar seorang mahasiswa dalam orasinya. 

Mengetahui terjadi aksi unjuk rasa, Rektor Umtas Dr.H.A. Qonit memerintahkan untuk menggelar audiensi dengan sejumlah perwakilan mahasiswa. Ia kemudian berbicara langsung dengan para mahasiswa. 

Hasilnya, konflik yang terjadi antara mahasiswa jurusan Seni Drama, Tari, dan Musik (sendratasik) FKiP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) berakhir islah, setelah Rektor Umtas Dr.H.A.Qonit turun tangan dan bertatap muka.

Rektor Umtas D H A QonitRektor Umtas Dr.H.A. Qonit memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia selepas audiensi dengan sejumlah perwakilan mahasiswa.  Senin, (6/12/21) siang (FOTO : Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Atas nama pribadi dan lembaga, Qanit meminta maaf, ia mengakui sebagai pimpinan di kampus harus menjadi yang paling bertanggung jawab atas adanya miss komunikasi tersebut.

"Ini saya tegaskan hanya miss komunikasi saja dan saya sebagai pimpinan bertanggung jawab serta orang yang paling bertanggungjawab. Ini juga jadi bahan evaluasi. Kami juga memastikan akan mendukung dan mengembangkan kreatifitas mahasiswa," ungkapnya kepada TIMES Indonesia. 

Meski demikian, mahasiswa tetap mendesak rektorat menghadirkan pejabat yang memerintahkan pengecetan lukisan mural itu dan langsung meminta maaf. Namun, sayangnya Qonit tidak bersedia memenuhi tuntutan para mahasiswa dan memastikan akan melakukan pembinaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES