Kisah Haru Erupsi Gunung Semeru, Ibu Tertimbun saat Saya Selamatkan Nenek

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyisakan banyak cerita dan kisah haru dari warga setempat yang terdampak terutama di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Dari cerita seorang warga setempat yakni Sri Damayanti, warga di kampungnya, lari berhamburan saat erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.
Advertisement
Sambil meneteskan air mata, Damayanti bercerita, saat erupsi terjadi, warga yang lari berhamburan menyelamatkan diri masing-masing. Ia pun keluar rumah untuk menyelamatkan neneknya yakni Buwati (80), yang saat itu neneknya berada di teras rumah.
“Saya keluar dari dalam rumah, untuk melihat nenek dan ingin menyelamatkannya dengan dititipkan ke tetangga untuk dibawa dari rumah. Ibu saya yang berusia 50 tahun berada di dalam rumah. Ibu saya punya penyakit amnesia,” katanya kepada wartawan Kamis (9/12/2021).
Hanya sekitar 10 menit ia berada di luar rumah, dan kemballi ke dalam rumah, ternyata ibunya sudah tidak ada.
”Saat saya kembali ke dalam rumah, ibu sudah tertimbun abu vulkanik dan saya gagal menyelamatkannya, karena saya juga harus lari dari derasnya abu itu,” tuturnya.
“Tak hanya ibu saya, bibi saya juga meninggal akibat tertimbun abu vulkanik itu. Saya hanya bisa menyelematkan nenek, karena saya hanya seorang perempuan yang berjuang ingin menyelamatkan keluarga saya,” ucapnya dengan nada yang sangat sedih.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Lumajang, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Joko Sambang, per 8 Desember 2021, sebanyak 34 orang meninggal dunia, dan 16 orang masih dalam pencarian, akibat erupsi Gunung Semeru tersebut.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |