Ekonomi

Jelang Nataru, Harga Cabai dan Daging di Banyuwangi Merangkak Naik

Rabu, 22 Desember 2021 - 16:45 | 43.24k
Pedagang daging ayam di pasar induk Banyuwangi, Jawa Timur. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Pedagang daging ayam di pasar induk Banyuwangi, Jawa Timur. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2021 (Nataru), sejumlah kebutuhan dapur di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, perlahan mengalami kenaikan harga. Di pasar induk Banyuwangi misalnya, harga cabai rawit dan daging ayam naik secara signifikan.

Saat ini, harga cabai rawit perkilonya tembus Rp80 ribu atau naik seratus persen dari harga sebelumnya yang hanya Rp40ribu perkilo.

Advertisement

Salah satu pedagang setempat, Samsul, mengatakan kenaikan harga ini sudah berlangsung sejak pekan lalu. Menurutnya, jika dilihat dari tahun lalu yang bisa tembus Rp100 ribu perkilo, harga cabai saat ini masih memungkinkan naik lebih tinggi.

"Ya kemungkinan masih bisa kalau dilihat dari tahun lalu. Ditambah cuaca saat ini hujan, mungkin petani cabai sedikit yang panennya bagus," katanya, Rabu (22/12/2021).

Sedangkan untuk harga daging ayam, mengalami kenaikan yang masih relatif rendah. Dari sebelumnya di harga Rp29 ribu, saat ini menjadi Rp33 ribu perkilonya. Sedangkan untuk harga daging sapi dan kambing tidak mengalami kenaikan sama sekali.

"Daging ayam mengalami peningkatan. Dari Rp29 ribu menjadi Rp33 ribu. Kalau terus naik, paling mentok di harga Rp40 ribu," sambung Angga, pedagang daging di pasar induk Banyuwangi.

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam, sejumlah jenis bawang dan sayuran, serta minyak goreng. Pantauan TIMES Indonesia, harga telur naik dari Rp18 ribu menjadi Rp25 ribu.

Begitu dengan minyak goreng. Naik Rp3 ribu dari harga sebelumnya Rp15 ribu. Sedangkan untuk harga sayuran dan serba-serbi bumbu pendampingnya juga mengalami kenaikan namun cukup rendah. Rata-rata mengalami kenaikan harga Rp500 - Rp2 ribu dari harga biasanya.

"Kalau bawang merah atau putih serta kebutuhan bumbu lainnya juga naik tapi tidak banyak," ujar Kinada, pedagang sayur dan bumbu.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Kadiskopumdag) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie membenarkan jika terjadi peningkatan sejumlah harga komoditas pangan di sejumlah pasar.

Menurutnya, kenaikan tersebut disebabkan jumlah stok yang sedikit dibandingkan permintaan pasar saat ini. "Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut dipengaruhi oleh stok barang yang berkurang, sedangkan permintaan cukup tinggi, hingga menyebabkan kenaikan," kata Nanin.

Meski terjadi peningkatan permintaan dan kenaikan harga, pihaknya menjamin untuk ketersediaan barang hingga Nataru usai, masih aman. Diskopumdag Kabupaten Banyuwangi juga akan melakukan langkah antisipatif dengan operasi pasar jika memang diperlukan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES