Wisata

KM Kirana VII Bentangkan Layar, Tawarkan Pesona Wisata Pesisir Pulau Jawa

Jumat, 07 Januari 2022 - 21:03 | 222.03k
KM Kirana VII bersandar di Surabaya North Quay, Jumat (7/1/2022).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
KM Kirana VII bersandar di Surabaya North Quay, Jumat (7/1/2022).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kapal Motor (KM Kirana VII) resmi berlayar perdana dengan rute Lembar Nusa Tenggara Barat (NTB)-Surabaya. Kapal berkapasitas 600 penumpang ini merupakan milik PT Dharma Lautan Utama (DLU).

Kirana VII diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada 5 Januari 2022 kemarin dan tiba kembali ke Surabaya pada 7 Januari 2022.

Advertisement

Kedatangan KM Kirana VII di Surabaya North Quay disambut langsung oleh jajaran direksi PT DLU. Antara lain Penasehat Utama PT DLU Bambang Haryo Soekartono (BHS), Direktur Utama PT DLU Erwin H Poedjono beserta Direktur Utama PT Adiluhung Saranasegara Indonesia Anita Puji Utami.

Erwin mengatakan, kelebihan KM Kirana VII ini melewati jalur pariwisata dari Selat Madura, Gili Iyang, merekam pesona  Gunung Agung hingga Lombok.

PT DLU memang mengoperasikan Kapal Motor (KM) Kirana VII sebagai kapal wisata. KM Kirana VII beroperasi untuk rute Surabaya-Lombok dan sebaliknya selama kurang lebih 19 jam perjalanan.

Erwin berharap kehadiran KM Kirana VII makin mendukung pengembangan wisata di Kawasan Timur Indonesia. Kapal ini sekaligus sebagai penunjang program pemerintah, khususnya untuk kawasan pariwisata super prioritas.

PT DLU juga membidik momen besar MotoGP pada Februari mendatang. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di NTB memang masuk dalam satu kawasan wisata super prioritas.

Langkah itu, kata Erwin, termasuk sebagai upaya mendukung kelancaran transportasi bagi masyarakat dari Pulau Jawa yang ingin menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika.

"KM Kirana VII ini memang kapal yang kita siapkan untuk menunjang pariwisata juga dari Surabaya ke menuju Lombok," kata Erwin.

Dia menyebut sambutan masyarakat cukup positif. Apalagi KM Kirana VII memiliki fasilitas istimewa dengan nuansa wisata.

Pelayanan di atas kapal antara lain snack, musik, pijat untuk pengemudi, air hangat, alat olahraga dan lain sebagainya.

Marta, salah satu penumpang menyatakan kekaguman sepanjang perjalanan. Menikmati fasilitas layaknya kapal-kapal mewah.

"Wow pas pertama saya masuk first time ke ferry ini langsung speechless. Kemudian saya foto-foto di dalamnya kemudian saya kirim ke istri dan anak-anak di Inggris dia bilang this not Indonesia daddy. This is an Europe," ungkap warga Lombok yang memiliki keluarga di Inggris tersebut.

Standar Keselamatan Internasional

KM-Kirana-VII-2.jpgPenasehat Utama PT Dharma Lautan Utama Bambang Haryo Soekartono mengalungkan rangkaian bunga saat penumpang perdana KM Kirana VII di Surabaya North Quay. (Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

KM Kirana VII tak hanya berbicara fasilitas dan pesona wisata semata.

Standarisasi kapal penumpang dan kapal wisata biasanya terlihat dari sisi akomodasi.

Namun untuk standar keselamatan sesuai dengan Safety of Life at Sea (SOLAS) dari International Maritime Organisation (IMO).

Penasehat Utama PT DLU Bambang Haryo Soekartono atau BHS mengatakan, KM Kirana VII telah memiliki standar tersebut. Bahkan di atasnya. Kapal juga dilengkapi sekoci tertutup atau totally enclosed lifeboat.

"Jadi sekoci tertutupnya juga memenuhi syarat untuk perjalanan jauh," kata dia.

Pesona Pesisir Jawa

KM-Kirana-VII-3.jpg

Selain soal keamanan, KM Kirana VII juga menawarkan pesona pesisir Pulau Jawa yang menawan. Melewati bawah Jembatan Suramadu. Lalu menikmati matahari tenggelam dan matahari terbit dari atas dek kapal. Mengabadikan kelembutan pasir putih dengan oksigen terbaik di dunia di Gili Iyang Madura, Pantai Lovina Bali dengan tarian alam lumba-lumba, merekam ketangguhan Gunung Agung, Gunung Rinjani dan Gili Menuk.

Untuk menikmati wisata di atas KM Kirana VII, masyarakat tak perlu takut merogoh kocek dalam. Bisa merencanakan bepergian bersama rombongan maupun komunitas hanya dengan harga tiket Rp 100.000-Rp 200.000 saja.

"Jadi mereka bisa sambil nge-band - ngeband ada di kapal. Kapal ada bandnya, ada periksa kesehatan gratis, ada fitnes, ada tempat untuk foto-foto rekreasi," ujar BHS.

Dia menjelaskan, KM Kirana VII merupakan kapal PT DLU yang ke-44 dan produksi anak negeri di bawah PT Adiluhung Saranasegara Indonesia di Bangkalan, Madura. Kapal ini memiliki GT 2100 dengan kapasitas 600 penumpang.

KM Kirana VII adalah kapal wisata pertama PT DLU yang berlabuh di Lombok. Namun, BHS mengatakan, DLU telah merintis lintasan ke timur mulai 2001 silam. Melewati Maumere, Kupang, Ende dan Labuan Bajo.

"Kita di tahun 2004 itu sudah ke Labuan Bajo, gitu. Jadi sampai tahun 2014," ujarnya.

DLU, sebut BHS, telah berkonsentrasi membantu Indonesia Timur terutama di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.

"Jadi ini bukan perdana kita ke timur, tapi ini sudah yang ke berapa. Tapi ke Lembar memang kita pertama," ucap BHS menambahkan.

Kapal Produksi Dalam Negeri

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Adiluhung Saranasegara Indonesia Anita Puji Utami menerangkan, pihaknya membutuhkan waktu kurang dari satu tahun untuk mengerjakan pesanan KM Kirana VII dari PT DLU.

Perusahaan yang telah membangun kapal selama 65 tahun ini sengaja merancang khusus sesuai permintaan pemilik dalam hal ini BHS.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada PT DLU karena di sela-sela kondisi pandemi yang sangat sulit masih mempercayakan dan berniat untuk memberikan kesempatan kepada kapal dalam negeri. Tentunya hal itu juga membantu menambah poin Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan juga memberi kesempatan kepada industri perkapalan untuk bisa bernapas, berkembang demi kemajuan industri kapal di Tanah Air.

"Kami berharap mungkin  industri pelayaran yang lainnya juga bisa mengikuti jejak dari Darma Lautan Utama memberikan kesempatan kepada kapal-kapal dalam negeri untuk bisa membangun kapal di dalam negeri," ujar Anita terkait produksi KM Kirana VII pesanan khusus PT Dharma Lautan Utama.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES