Marak Prostitusi Online di Malang, Dewan: Cari Akar Masalahnya

TIMESINDONESIA, MALANG – Maraknya bisnis prostitusi online di Kota Malang mendapatkan banyak perhatian. Terlebih, setelah Wali Kota Malang, Sutiaji menyarankan Lurah dan Camat untuk menginstall aplikasi pesan MiChat untuk memantau bisnis prostitusi online di wilayah masing-masing.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani menjelaskan bahwa permasalahan prostitusi ini cukup kompleks jika diselesaikan. Maka, tentunya pemerintah hadir untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut melalui akarnya.
Advertisement
"Yang harus kita lakukan adalah ingin tahu akar permasalahannya. Jadi akarnya kenapa kok sampai para remaja ini memutuskan untuk memilih jalan itu (Open BO). Kita kan gak tahu apakah untuk bertahan hidup atau untuk apa, karena permasalahannya tidak bisa semudah itu," ujar Amithya, Kamis (24/3/2022).
Menurutnya, penanganan bisnis prostitusi online atau Open BO yang kini sedang dilakukan Pemkot Malang hanyalah memangkas ujung dari masalah, bukan mencari akar permasalahannya. Seharusnya, Pemerintah berperan penting sebagai orang tua harus bisa menganalisa permasalahan yang ada hingga melakukan penyelesaian secara menyeluruh.
"Bagaimana kita mengadvokasi, terus bagaimana menganalisa permasalahan yang ada. Nah saya kira ini permasalahan yang memang tidak bisa diselesaikan secara singkat," ungkapnya.
Amithya menganggap, kebanyakan saat ini masyarakat terlalu menyudutkan atau menjudge para pelaku prostitusi online yang di dominasi oleh perempuan.
"Jujur saya prihatin, tidak hanya sebagai orang tua tapi juga sebagai sesama perempuan. Artinya, kenapa mereka memilih jalan itu untuk survive. Kita juga tidak bisa menjudge pihak pelaku. Itu yang perlu ditekankan," tegasnya.
Pemantauan bisnis prostitusi online melalui aplikasi pesan bernama MiChat yang kini digencarkan Pemkot Malang, lanjut Amithya, malah membuat mereka para pelaku semakin terekspose.
Lebih baik, kata Amithya, harus bisa mencari titik masalah satu per satu. Pemantauan melalui MiChat merupkan solusi terakhir dalam penanganan bisnis prostitusi online.
"Yang utama adalah gimana kita jangan cuma istilahnya kita lagi ada luka di badan kita hangan cuma dilihatin lukanya. Tapi gimana caranya luka ini sembuh. Akar permasalahannya ini kenapa, apakah makan gak benar kan banyak," jelasnya.
Di sisi lain, untuk pemantauan secara ketat kepada lokasi-lokasi penginapan yang sering digunakan untuk bisnis prostitusi online, kata Amithya, tentu setiap tempat penginapan memiliki kebijakan masing-masing. Paling penting dalam penanganan ini adalah sosialisasi dan edukasi seiring berjalanannya waktu untuk bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kota Malang.
"Tapi sekali lagi tidak bisa berhenti di sosialisasi edukasi atau peraturan saja, percuma kita atur tapi tidak ada perubahan dan berusaha merubah habbit dan karakter menjadi baik. Kalau perlu Perda atau Perwal ya monggo, tapi bagaimana pengaplikasiannya," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |