Peristiwa Daerah

Pemkot Malang Siapkan Dana Rp 3 Juta untuk Satu KK Terdampak Longsor di Muharto

Rabu, 06 April 2022 - 16:49 | 30.04k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan peninjauan lokasi rumah ambrol di Muharto, Kota Lama, Kedungkandang, Kota Malang, Rabu (6/4/2022). (Foto: Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan peninjauan lokasi rumah ambrol di Muharto, Kota Lama, Kedungkandang, Kota Malang, Rabu (6/4/2022). (Foto: Humas Pemkot Malang)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ambrolnya sejumlah rumah di kawasan Muharto Gang VB RT 05 RW 06 mengakibatkan setidaknya 11 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak longsor ini. Pemkot Malang pun bergerak membantu warga di bibir Daerah Aliran Sungai Brantas (DAS) tersebut.

Wali Kota Malang, Sutiaji saat meninjau langsung lokasi kejadian, menjanjikan setidaknya dana sebesar Rp 3 juta untuk satu KK yang terdampak. Hal itu dikarenakan, solusi lain untuk jangka panjang dinilai masih butuh proses lama dan tak bisa semerta-merta dilakukan begitu saja.

Advertisement

"Kita pikirkan yang 11 KK itu pertama nanti untuk kesiapan dari kami mungkin Rp 3 juta per KK dulu ya," ujar Sutiaji, Rabu (6/4/2022).

Kemudian, pihak Pemkot Malang juga bakal  berkomunikasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Jawa Timur untuk bisa mengatasi bangunan rumah-rumah yang berada di bibir sungai.

"Lalu kami carikan rumah untuk pengungsian. Di ambilkan dana dari Baznas nanti. Saya akan telpon UPT di Rusunawa biar bisa menempati sama dulu," ungkapnya.

Sutiaji-Muharto-2.jpg

Jika Rusunawa tidak memungkinkan untuk ditempati, karena over kapasitas, nantinya 11 KK yang terdampak rumah longsor akan di carikan lokasi lain untuk bisa menempati sementara.

"Gak gampang cari tempat. Ada milik pemerintah kita tapi sudah masuk site plan RTRW juga. Ya nanti kita carikan tempat untuk bernaung yang 11 KK itu. Kalau memang rusun siap, nanti kami yang bayar," tuturnya.

Di sisi lain, Sutiaji mengapresiasi tindakan warga yang telah melakukan mitigasi sejak dini. Oleh sebab itu, dalam kejadian yang terjadi Selasa (6/4/2022) kemarin, dipastikan tak ada korban jiwa dan perabotan yang ikut hanyut.

"Tidak ada korban jiwa. Jadi pak RT sudah menyampaikan memang sudah ada mitigasi. Pemkot Malang juga sampaikan bahwa lokasi-lokasi ini rawan," katanya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto menyampaikan bahwa potensi terjadinya longsor kembali bisa saja terjadi. Sebab, menurut BMKG bahwa perubahan cuaca ekstrem masih akan terus terjadi, sehingga potensi hujan lebat dan angin kencang masih akan terjadi.

"Masih berpotensi, karena yang namanya perubahan cuaca ekstrem mulai dari musim penghujan dan kemarau sampai dengan awal Mei atau lebaran nanti," ungkapnya.

Dengan itu, Alie akan menguatkan dua hal, yakni sosialisasi kepada masyarakat agar bisa melakukan mitigasi lebih dini dan penguatan EWS (Early Warning System).  "Waspada ini penting bagi masyarakat di daerah sekitar aliran sungai. Intinya manusianya kita kuatkan," tandasnya.

Selain mitigasi bencana, Pemkot Malang sendiri masih mengupayakan solusi untuk relokasi warga yang terdampak longsor di Muharto Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES