Peristiwa Nasional

Singgung Kadernya Dibajak Parpol Lain, PDI Perjuangan: Kita Bukan Klub Sepakbola

Selasa, 14 Juni 2022 - 16:21 | 26.64k
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Hotel  Grand Paragon, Jakarta. (FOTO: Hasbullah/TIMES Indonesia)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Hotel Grand Paragon, Jakarta. (FOTO: Hasbullah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung partai politik yang suka membajak kader partai politik lain, dengan menyatakan partainya bukanlah klub sepakbola yang biasa melakukan jual beli pemain.

Hasto mengungkapkan hal itu ketika berbicara di hadapan lebih dari 3000 anggota DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota, yang mengikuti Bimbingan Teknis di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Selasa (14/6/2022).

"Jadi kita ini partai politik. Kita ini bukan klub sepakbola, yang ketika melihat pemain handal dari klub sepak bola yang lain, lalu kita tergoda untuk merekrut dan membajak pemain sepak bola dari klub lain," ucap Hasto.

Hasto mengaitkan itu dengan isu Pilpres 2024. Menurutnya, keputusan mengenai itu berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Tugas kader adalah berkonsolidasi, memperkuat gerak ke bawah, membantu rakyat mengatasi persoalan yang dihadapi.

Kata dia, kunci elektoral partai adalah ketika mampu membantu menyelesaikan permasalahan rakyat, bukan elektabilitas hasil pencitraan. Bila elektabilitas diperoleh dari kerja pencitraan, itu sifatnya semu.

"Kalau itu terjadi, maka pasti watak politik adalah kekuasaan kapital. Pasti calon-calon yang dibajak itu hanya dipakai untuk kepentingan kekuasaan dan kapital, saudara-saudara sekalian. Bukan untuk kepentingan membangun bangsa dan negara," tegas Hasto.

Hasto juga menyinggung parpol yang masih jauh-jauh hari sudah berbicara calon presiden. Dia bercerita, dia sempat bertanya kapan pendaftaran capres-cawapres akan dibuka oleh KPU, dan dijawab pada Agustus 2023.

"Masih Agustus 2023 saudara-saudara. Masih ada waktu panjang bagi ibu ketua umum kita untuk mempertimbangkan dan melihat semuanya dengan baik. Sebab yang dicari Ibu Megawati adalah bukan sekadar presiden dan wakil presiden, namun calon pemimpin bangsa yang berani bertanggung jawab akan masa depan 270 jutaan rakyat Indonesia," tutur Hasto.

Ditegaskan Hasto, PDI Perjuangan bukanlah klub sepakbola seperti dimaksud di atas, dan bukan gerombolan politik. Namun partai politik yang memiliki kaderisasi politik demi menghadirkan kepemimpinan yang mumpuni.

"Makanya kita punya sekolah partai, memperkuat institusionalisasi partai, membangun sedikitnya 82 kantor selama pandemi. Artinya kita bangun kelembagaan, parpol sebagai kekuatan kolektif. Melalui kaderisasi mengajarkan teori politik dan ideologi," tegas Sekjen PDI Perjuangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES