Kematian Shinzo Abe akibat Luka Tembak yang Menembus Jantung

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kematian mantan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe karena luka tembak yang cukup dalam mencapai jantungnya.
The Strait Times melansir, kematiannya dikonfirmasi oleh pejabat Partai Demokrat Liberal (LDP) ke media domestik, sekitar enam jam setelah serangan sekitar pukul 11.30 pagi dan terjadi setelah dokter berjuang untuk menyelamatkannya.
Advertisement
"Shinzo Abe tidak memiliki tanda-tanda vital ketika dibawa ke Rumah Sakit Universitas Medis Nara," kata pejabat medis pada konferensi pers.
Dia dilaporkan meninggal pada pukul 17.03 waktu setempat.
Dokter dari rumah sakit pada konferensi yang sama juga mengatakan lebih dari 100 unit darah digunakan untuk mencoba menyadarkan Abe. Dia mengalami serangan jantung ketika petugas tanggap darurat tiba di tempat kejadian di dekat salah satu stasiun kereta api utama Nara.
Menanggapi pertanyaan wartawan, mereka menambahkan bahwa tidak ada peluru yang ditemukan di tubuh Abe selama operasi, tetapi satu luka yang cukup dalam mencapai jantung yang menyebabkan pendarahan.
Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe menderita dua luka tembak sekitar 5 cm di lehernya, membenarkan laporan sebelumnya. Operasi jantung terbuka dilakukan untuk menentukan di mana pendarahan itu untuk menghentikan pendarahan, dokter menjelaskan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Widodo Irianto |
Publisher | : Sholihin Nur |