Peristiwa Internasional

Kepulauan Marshall, Negara Nihil Covid-19 Terakhir di Dunia Akhirnya Terinfeksi Juga

Senin, 15 Agustus 2022 - 10:22 | 73.36k
Majuro, atol terpadat di negara itu, sangat terpengaruh oleh infeksi Covid-19 yang dengan cepat penyebarannya.(FOTO: BBC/Getty Image)
Majuro, atol terpadat di negara itu, sangat terpengaruh oleh infeksi Covid-19 yang dengan cepat penyebarannya.(FOTO: BBC/Getty Image)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Salah satu negara terakhir di dunia yang tadinya tidak tersentuh Covid-19, Kepulauan Marshall di Pasifik, akhirnya terinfeksi juga, bahkan laju pertambahannya sangat cepat sejak Jumat.

Jumlah infeksi Covid-19 di negara itu melonjak hanya beberapa hari setelah negara Pasifik itu mencatat penyebaran virus lokal pertamanya.

Advertisement

Bahkan di ibu kota Majuro, total kasus hampir dua kali lipat sejak Jumat.

Angka-angka terbaru menunjukkan bahwa satu dari sepuluh penduduk kota itu telah terinfeksi dalam beberapa hari terakhir.

Dilansir BBC, pada hari Minggu, Menteri Kesehatan, Jack Niedenthal mengatakan, sekitar 75 persen tes di seluruh negeri menyumbang hasil positif.

Sejumlah pulau Pasifik itu berhasil mencegah virus corona di awal pandemi melalui pembatasan ketat

Kepulauan Marshall, yang berpenduduk 59.000 jiwa adalah salah satu negara terakhir di dunia yang tidak tersentuh Covid-19, sebelum dua kasus teridentifikasi pada Oktober 2020 lalu oleh pasangan yang baru tiba dari AS dan kemudian diisolasi dari yang lain.

Satu minggu yang lalu masih tidak terlihat adanya penularan virus secara komunitas, yang berarti bahwa Covid belum terdeteksi menular dari orang ke orang.

Tetapi pada hari Senin, penyebaran lokal pertama dikonfirmasi. Pemerintah menanggapi dengan menyatakan 'keadaan bencana kesehatan'. Sekolah kemudian ditutup dan melaksanakan berbagai tindakan kesehatan masyarakat.

"Ledakan kasus telah membuat Kepulauan itu bergeser dari strategi 'pencegahan ke mitigasi', tulis Niedenthal dalam pembaruan Facebooknyw.

"Hari-hari karantina pada saat kedatangan sekarang sudah berakhir," katanya.

Tidak ada penguncian yang diperintahkan, tetapi Radio Selandia Baru (RNZ) melaporkan bahwa banyak orang memilih untuk tinggal di rumah, dengan kebaktian gereja dibatalkan dan restoran tampak sepi.

Sejak Oktober 2020, dua kematian telah dilaporkan di seluruh Kepulauan Marshall, dan total kumulatif 3.036 kasus telah dicatat.

Namun, hanya sembilan rawat inap yang tercatat pada saat pembaruan Facebook Niedenthal pada hari Senin, dengan angka menunjukkan bahwa 70 persen orang Marshall telah divaksinasi sepenuhnya.

Niedenthal, yang memposting awal pekan ini bahwa dia juga telah dites positif, mendesak siapa pun yang tidak sehat untuk melaporkan kasus mereka sebagai keadaan darurat di rumah sakit.

Dia mendesak orang untuk menghindari 'situs perawatan alternatif' khusus yang telah didirikan untuk menangani gejala Covid ringan.

"Sebagian besar kekacauan mulai mereda" katanya, menjanjikan bahwa 'ini akan terus menjadi lebih baik'.

Bantuan ekstra akan datang dari luar negeri termasuk dari Amerika Serikat," tambahnya, dengan tambahan 'boot on the ground' diharapkan selama seminggu mendatang.

Kepulauan Marshall yang terletak di Pasifik salah satu negara terakhir di dunia yang tadinya tidak tersentuh Covid-19, namun akhirnya terinfeksi juga, bahkan laju pertambahannya sangat cepat sejak Jumat. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES