Simposium Internasional XIV PPI Dunia Bakal Persembahkan Buku Untuk Jokowi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PPI Dunia berencana melaksanakan Simposium Internasional XIV dengan mengangkat tema “100 Tahun PPI Sebagai Momentum Kebangkitan Bangsa untuk Membersamai Indonesia Emas”. Acara ini rencananya akan dilangsungkan pada 24-26 Agustus 2022 besok.

Simposium yang akan berlangsung di Gedung D, Kemendikbudristek, Jakarta  sejatinya ditujukan pula untuk memperingati hari jadi PPI Dunia yang ke-100. Pada waktu yang sama juga akan dilaksanakan Kongres PPI Dunia di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Advertisement

Koordinator PPI Dunia Faruq Ibnul Haqi mengatakan bahwa PPI adalah motor dan inisiator penting bagi gerakan kebangsaan di Republik Indonesia. PPI merupakan organisasi pencetus Sumpah Pemuda pada tahun 1928 yang kini masih digaungkan dan diagungkan oleh bangsa.

Simposium Internasional juga akan dihadiri beberapa tokoh nasional sebagai narasumber. Sebut saja Menristek Nadiem Makarim, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Selain itu pada sesi Inspiration Talk juga akan hadir Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTN) Prof. Jamal Wiwoho. Founder serta President Director dan CEO Etana Biotechnologies Indonesia, Nathan Tirtana dan Surya Paloh juga akan hadir dalam acara ini.

Direktur Penelitian dan Kajian (Dirlitka) PPI Dunia M. Aswin Rangkuti menjelaskan bahwa mereka akan memberikan buku bagi Preside RI Joko Widodo yang akan hadir dalam acara simposium tersebut.

Buku yang berjudul Indonesia Post Pandemic Outlook ini berisi mikiran para pelajar Indonesia di luar negeri untuk presiden terkait dengan strategi dalam memitigasi kondisi krisis belajar dari berbagai negara dan perspektif.

”Beberapa point penting rekomendasi diantaranya transformasi digital dalam bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Isu ksetaraan gender dan rantai pasok pun telah dibahas oleh PPI Dunia (dalam buku ini)," ungkap Aswin kandidat doktor dari University of Copenhagen, Denmark melalui rilis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.