Positive News from Indonesia

Kisah Milenial Desa Kebunrejo Banyuwangi, Berternak Domba Hingga Berlimpah Laba

Kamis, 29 September 2022 - 18:30 | 37.44k
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi kandang milik Wagino, ketua kelompok tani Maju Bersama Desa Kebunrejo Banyuwangi. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi kandang milik Wagino, ketua kelompok tani Maju Bersama Desa Kebunrejo Banyuwangi. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIDesa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi laksana surga bagi para peternak domba.

Suasana lereng pegunungan dengan di kelilingi areal hutan dan perkebunan yang terbentang luas menjadi penunjang utama sebagai penghasil cuan.

Domba dapat tumbuh subur bermodalkan pakan berupa dedaunan hijau.

Di desa ini tentu mencari rumput segunung sangat mudah dilakukan.

Sehingga mereka tak kesulitan untuk merawat binatang peliharaannya.

Salah satu naungan peternak domba di Desa Kebunrejo adalah kelompok tani Maju Bersama yang dikomando oleh Wagino.

Lebih dari 30 milenial desa setempat bersama mengembangkan peternakan domba dengan beraneka jenis.

Mulai dari jenis Marino hingga Sopas tersedia disana.

“Sudah setahun terakhir ini, anak-anak muda di sini kita berdayakan untuk menjadi peternak domba,” ungkap Wagino saat dikunjungi oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pada kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).

Saat ini, domba yang dirawat di Banyuwangi, imbuh Wagino, telah dikenal cukup luas di Indonesia.

Karena dinilai memiliki kualitas yang cukup baik.

domba.jpg

Pangsa pasarnya pun tidak hanya berkutat di daerah sekitar, tapi sampai ke Jawa Tengah hingga Jawa Barat.

“Alhamdulillah, permintaannya tinggi. Tidak hanya dari Banyuwangi, tapi juga dari berbagai kota lain,” kata Wagino.

Peternakan yang berada di Dusun Terongan, RT 02/ RW 04 itu, tak sekadar menjadi tempat bekerja bagi anak-anak muda.

Namun, juga sekaligus sebagai tempat mereka belajar.

Mulai dari teknik budidaya sampai pemasaran.

“Kita di sini, bekerja sekaligus belajar. Mulai dari cara birthing (anakan), penggemukan, hingga cara pemasaran,” ungkap Dimas, salah satu milenial yang terlibat dalam peternakan Maju Bersama.

Potensi yang cukup besar dari peternakan domba tersebut, lanjut Dimas, memberinya semangat untuk terus berkarya.

Harga jual yang cukup tinggi dibandingkan dengan kambing, membuat perternakan dombanya itu bisa diandalkan sebagai sumber penghasilan bagi keluarga. 

“Kita mengharap adanya pembinaan dan dibantu akses modal untuk bisa mengembangkannya lebih luas lagi,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Ipuk sangat mengapresiasi semangat anak muda di Kebunrejo dalam mengembangkan peternakan domba.

Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi alternatif pekerjaan dengan berbasis pada potensi lingkungannya. 

“Saya kira ini (peternakan domba) sangat prospektif, ya. Kami telah memerintahkan kepada Dinas Peternakan untuk terus melakukan pendampingan dan pembinaan,” ungkap Ipuk seusai meninjau kandang ternak Wagino.

Domba anakan Banyuwangi yang mulai dikenal luas kualitasnya tersebut, menurut Ipuk, patut untuk dikembangkan lebih jauh.

Karena, saat ini cara untuk menjajakan barang jual dapat dilakukan dengan cara yang beragam.

“Kami akan mempelajarinya lebih jauh. Tidak menutup kemungkinan ini akan terus kita pacu pertumbuhannya dan kita bantu memasarkannya,” imbuhnya.

Ipuk juga mendorong para anak muda yang terlibat dalam usaha peternakan domba itu, untuk ikut serta dalam program Jagoan Tani.

Salah satu program yang dikembangkan Pemkab Banyuwangi dalam mendorong inovasi dan kewirausahaan anak muda di bidang pertanian dan sejenisnya.

Ipuk berharap, apa yang dilakukan oleh milenial Desa Kebunrejo itu dapat tersiarkan dan menjadi acuan serta motivasi bagi pemuda-pemudi lain yang ada di Kabupaten Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES