Menanam Anggrek Ternyata Mudah, Ini Tips dari Pembudidaya Bunga di Ngawi

TIMESINDONESIA, NGAWI – Menanam anggrek tidak sesulit yang dibayangkan. Asal tepat cara merawatnya, bunga simbol cinta, kemewahan dan keindahan ini pasti dapat berbunga seperti yang diharapkan. Seperti tips menanam anggrek dari pembudidaya bunga asal Kabupaten Ngawi ini.
Prayoga Pranata, pemilik kios Iki Ono Anggrek Ngawi membeberkan tips mudah menanam bunga anggrek. Menurut warga Ngawi ini, menanam bunga anggrek cukup mudah. Meskipun untuk mendapatkan kuntum bunga anggrek yang indah, diperlukan waktu yang tidak sebentar.
Advertisement
"Idealnya tanaman anggrek akan mulai berbunga 1-7 tahun setelah ditanam dari bibit, tergantung jenis anggrek," kata Yoga kepada TIMES Indonesia, Kamis (6/10/2022).
Bagi pemula yang ingin mencoba menanam bunga anggrek, menurut Yoga, yang harus diperhatikan adalah pemilihan jenis tanaman anggrek. Hal itu berkaitan dengan karakteristik wilayah, seperti dataran rendah yang cenderung panas, atau dataran tinggi yang lebih dingin.
Salah satu koleksi tanaman anggrek Yoga saat mekar. (Foto: Yoga for TIMES Indonesia)
Seperti di Kabupaten Ngawi misalnya. Wilayah Ngawi yang termasuk dataran rendah, menurut Yoga, anggrek yang cocok untuk ditanam seperti jenis Dendrobium, baik yang berbunga bulat, atau keriting. Kemudian jenis anggrek Vanda, dan Cattleya yang cocok tumbuh di dataran rendah.
Di alam liar, bunga anggrek dapat tumbuh dengan menempel pada pepohonan. Ada juga yang hidup, menempel pada bebatuan. Namun ketika dibudidayakan, tanaman anggrek dapat ditanam pada berbagai macam media.
"Kalau di tanam pada pot bisa memakai media tanam arang, cacah pakis, pakai kulit pinus juga bisa. Kalau ditempel menggunakan papan pakis, atau kayu. Simpel sebenarnya menanam bunga anggrek," kata Yoga.
Setelah memilih jenis anggrek dan media tanam, pemula juga harus memperhatikan sisi perawatan tanaman. Menurut Yoga, seperti tanaman pada umumnya, anggrek juga membutuhkan air. Namun dengan takaran yang lebih sedikit.
"Anggrek butuh air. Tapi harus tau kapan anggrek butuh air, jadi jangan terlalu sering disiram. Kapan waktu ideal disiram, bisa dilihat dari media tanam. Kalau sudah kering baru disiram air. Bisa dua hari sekali sudah cukup,," kata Yoga.
Seperti tanaman pada umumnya, bunga anggrek juga rentan terkena penyakit. Jamur, hingga serangga dapat menyerang tanaman anggrek. Kalau dibiarkan, bunga anggrek bisa mati apabila terdampak cukup parah.
Untuk itu, penyemprotan anti jamur juga diperlukan. Apalagi saat musim penghujan, dimana kelembaban dapat memicu pertumbuhan jamur pada tanaman anggrek.
"Musim hujan persiapan fungisida. Itu perlu banget. Insektisida juga perlu, untuk menghalau belalang, ulat, dan bekicot," katanya.
Ciri-ciri tanaman anggrek yang terserang jamur seperti terdapat bercak-bercak kuning pada daun. Kemudian pada batang terdapat seperti bagian yang lembek.
"Untuk penanganan, seminggu sekali bisa diberi fungisida. Tetapi lebih bagus pencegahan, jangan sampai terkena dahulu, baru diobati," kata Yoga.
Agar tanaman anggrek bisa tumbuh subur, pemupukan juga harus diperhatikan. Menurut Yoga, untuk pemupukan bisa dilakukan secara selang-seling dengan penyemprotan anti jamur atau anti bacteria. Perlakuan itu bisa dilakukan setiap satu minggu sekali, secara bergantian.
Perlu Waktu Lama
Menanam anggrek perlu kesabaran. Tidak seperti tanaman lain, yang apabila telah tumbuh subur, bunga yang indah segera dapat dinikmati. Tanaman anggrek perlu waktu yang tidak sebentar agar bunga berhasil mekar.
Dikatakan Yoga, tanaman anggrek baru berbunga setelah 1 hingga 7 tahun dari penanaman. Itu pun tergantung jenis anggrek dan perawatan.
Seperti jenis anggrek Bulan, perlu waktu 2 tahun dari penanaman hingga berbunga. Anggrek Dendrobium mulai dari 1 hingga 3 tahun baru berbunga. Anggrek Vanda 3 - 4 tahun. Bahkan jenis anggrek Cattleya bisa mencapai 7 tahun, baru berbunga.
"Kalau mau cepat dipacu dengan hormon pembungaan. Asal tanaman anggrek sudah dewasa. Kalau saya lebih suka sesuai dengan fasenya. Kalau sudah waktunya berbunga, pasti akan berbunga," tambah Yoga.
Menanam Anggrek Sama Dengan Investasi
Yoga mengatakan, menanam bunga anggrek ibarat berinvestasi. Hal itu berkaitan dengan proses pembungaan dari awal tanam yang memakan waktu tidak sebentar.
Proses yang lama tersebut, turut mempengaruhi harga jual tanaman anggrek. Kalau saat masih seedling atau anakan anggrek, harganya cukup terjangkau. Setelah berhasil berbunga, harganya bisa berkali-kali lipat.
"Menanam anggrek bisa dikatakan berinvestasi. Kalau memang hobi merawat tanaman. Dari kondisi seedling hingga berbunga, harga jualnya berkali-kali lipat," kata Yoga.
Sensasi menggeluti hobi sambil berinvestasi turut dirasakan oleh Yoga. Hingga saat ini, dirinya mengaku telah berhasil menjual tanaman anggrek hampir menyeluruh di berbagai kota/kabupaten pulau Jawa.
Pembudidaya bunga, Yoga asal Ngawi bagikan tips menanam bunga anggrek. (Foto: Miftakul/TIMES Indonesia)
Yoga fokus menjual tanaman anggrek untuk bahan koleksi. Sehingga, benar-benar berkualitas bagus yang dipasarkan. Untuk penjualan dilakukan secara online.
"Harga terendah anggrek jenis Dendrobium keriting Rp100 ribu. Vanda, dan Cattleya mulai Rp 150 ribu yang sudah dewasa. Kalau sudah berbunga beda lagi," katanya.
Untuk koleksi yang memiliki harga hingga jutaan juga disediakan oleh Yoga. Seperti jenis anggrek Dendrobium Sri Mulyani harganya mencapai Rp 3-4 jutaan untuk setiap tanaman yang sudah dewasa.
"Untuk prospek kedepan tanaman anggrek masih cukup bagus dengan catatan selalu utamakan kualitas. Bunga anggrek tidak pernah booming banget, tapi harganya selalu stabil. Karena anggrek memiliki peminat tersendiri," papar Prayoga Pranata, pembudidaya bunga di Ngawi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |