Kuliner

Kotel, Camilan Zaman Dulu yang Kenyal dan Gurih, Begini Cara Membuatnya

Jumat, 03 Februari 2023 - 01:18 | 217.42k
Camilan Kotel yang kenyal dan gurih ala Besuki, Situbondo. (FOTO: Agus Miftahorrahman/TIMES Indonesia)
Camilan Kotel yang kenyal dan gurih ala Besuki, Situbondo. (FOTO: Agus Miftahorrahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Pernahkah Anda mendengar jajanan atau camilan bernama Kotel ? Camilan Kotel sejenis makanan berbahan dasar aci. Hingga kini, camilan kuno dari zaman dahulu ini masih jadi camilan tradisional bagi warga Jawa Timuran, terutama di Besuki, Kabupaten Situbondo

Jika bicara soal per-acian pastinya hal pertama yang terbayang adalah cimol, cireng dan produk olahan aci lain. Tak heran, cimol dan cireng merupakan jajanan khas yang dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita. Lalu, apa sih yang membedakan Kotel dengan makanan aci lainnya? 

Camilan-Kotel-2.jpgPedagang Kotel sangat mudah ditemui di Besuki, Situbondo, Jawa Timur (FOTO: Agus  Miftahorrahman/TIMES Indonesia)

Kotel adalah makanan khas Besuki, Situbondo. Dibuat dengan menggunakan aci. Oleh masyarakat setempat lebih akrab dengan tepung kanji atau tepung tapioka. Yang membedakan Kotel dan aci-aci lainnya adalah penggunaan daging ikan dalam proses pembuatannya. 

Penggunaan daging ikan dipengaruhi oleh selera orang Madura yang cukup gemar dengan makanan laut. Tidak heran, Kotel juga kerap dimakan dengan cocolan sambal petis memberikan sensasi gurih ke dalam irisan Kotel yang sudah penuh dengan citarasa berkat bumbu dan daging ikan yang digunakan. 

Camilan-Kotel-3.jpgKotel terbuat dari tepung kanji yang diberi bumbu mirip aci  (FOTO: Agus  Miftahorrahman/TIMES Indonesia)

Proses pembuatan Kotel untuk di wilayah Besuki, tergolong cukup mudah. Cukup menyediakan bahan-bahan seperti daging ikan, tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih, garam, penyedap rasa dan air panas mendidih. 

Proses pembuatan Kotel membutuhkan air panas yang mendidih. Bukan air hangat. Proses pembuatan dimulai dengan mencampurkan bawang putih dan bumbu penyedap rasa ke adonan tepung tapioka kemudian diaduk hingga merata. 

Adukan tepung tersebut kemudian disiram dengan air panas mendidih sedikit demi sedikit hingga adonan menjadi kenyal dan bertekstur. Jika dirasa terlalu kenyal, bisa menambahkan sedikit tepung terigu. 

Terakhir, adonan daging ikan yang sudah dihaluskan bisa dicampurkan ke dalam adonan tepung tapioka yang sudah mengenyal. Juga bisa menambahkan petis udang atau cabai sesuai dengan selera. 

Untuk mengolah adonan yang sudah jadi. Terdapat dua metode yang umum digunakan. Metode pertama adalah dengan membentuknya langsung berbentuk lingkarang dengan menambahkan sedikit tepung terigu untuk memberikan tekstur renyah dan crunchy saat digoreng. 

Metode lain yang umum digunakan adalah dengan mengemas adonan Kotel yang sudah jadi ke dalam plastik atau cetakan kemudian dikukus hingga matang. 

Adonan daging ikan dan citarasa gurih dari sambal petis yang biasa dipadukan memberikan citarasa yang cukup kaya. Rasa gurih dan kenyal dalam tiap irisan Kotel berpadu manis dengan rasa sedap gurih khas dari petis udang. Jika Kalian suka pedas, tinggal tambahkan beberapa irisan cabai untuk menambah citarasa. 

Ibu Rahayu, pemilik warung gorengan camilan Kotel di Pesisir, Besuki, Kabupaten Situbondo menuturkan, Kotel merupakan menu jajanan yang cukup populer dan diminati."Sehari bisa habis sampai lima kilogram daging ikan. Paling ramai biasanya sore sampai malam. Jadi dari siang biasanya sudah sedia adonan takutnya kehabisan," terang Ibu Rahayu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES