Pendidikan UIN Malang

Membanggakan, Mahasiswa UIN Maliki Malang Raih Juara Debat Internasional

Sabtu, 04 Februari 2023 - 16:50 | 89.13k
Penyerahan penghargaan Best Speaker 1 Non Native M. Husain Rifa'i oleh Firas bin Fatik bin Fahr Al Said (Ketua Dewan Direksi Pusat Debat Amman dan Ketua Panitia Utama dan Kejuaraan tengah). (FOTO: Tangkapan layar)
Penyerahan penghargaan Best Speaker 1 Non Native M. Husain Rifa'i oleh Firas bin Fatik bin Fahr Al Said (Ketua Dewan Direksi Pusat Debat Amman dan Ketua Panitia Utama dan Kejuaraan tengah). (FOTO: Tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa UIN Maliki Malang kembali mengukir prestasi di kancah Internasional. Kabar gembira ini datang dari empat mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) UIN Maliki Malang. Empat delegasi yang tergabung dalam komunitas El Jidal BSA UIN Maliki Malang ini ialah Ahmad Zaimul Umam, M. Husain Rifa'i, Betty Ayunda Wulandari, dan Ummi Hasanah. Tim ini berhasil memboyong medali perak di ajang 2nd Arab Asian Arabic Debate Championship (AADC) pada Kamis, (2/2/23) di Muscat, Oman.

Tim debat ini berhasil menyingkirkan 40 tim dari 17 partisipasi negara-negara Asia yang turut serta dalam ajang ini, yaitu Indonesia, Qatar, Australia, Azerbaijan, India, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Pakistan, Arab Saudi, Korea Selatan, Thailand, Yaman dan Vietnam. AADC kedua yang diselenggarakan oleh Qatar Debate Center tahun ini berlangsung di Muscat, Oman dari 26 Januari hingga 3 Februari 2023. Acara ini merupakan acara kedua setelah acara pertama sukses digelar di Malaysia pada tahun 2020.

Mahasiswa-UIN-Maliki-Malang-2.jpgAhmad Zaimul Umam, M. Husain Rifa'i, Betty Ayunda Wulandari dan Ummi Hasanah saat penerimaan juara serta berkesempatan untuk mengibarkan bendera merah putih diatas panggung pada Kamis, (2/2/23) di Muscat, Oman. (Foto: Tangkapan layar)

Tak kalah membanggakan, kategori Best Speaker juga berhasil disabet oleh dua anggota tim delegasi debat UIN Malang. Ialah M. Husain Rifa'i berhasil menyabet juara Best Speaker 1 kategori Non Native Speaker. Serta Ummi Hasanah yang juga berhasil meraih juara Best Speaker 3 kategori Non Native Speaker.

Pencapaian gemilang di gelanggang debat bergensi ini tak lepas dari persiapan maksimal dan matang dari tim ini. Melalui bimbingan Anwar Mas'ady, sosok yang berjasa  serta para senior membuat tim ini yakin dan optimis untuk berjuang hingga akhir kompetisi.

“Ini merupakan prestasi gemilang pertama debatter bahasa Arab dari Indonesia di level Asia pada even resmi internasional yang diselenggarakan oleh Qatar Debate. Dan yang membanggakan lagi, UIN Malang berhasil memberikan Indonesia medali perak,” ujar Aad Baking, pelatih El Jidal dengan penuh haru.

Selain kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dua kampus Islam lainnya yang menjadi wakil terpilih dari Indonesia yakni UIN Syarif Hidyatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

M. Husain Rifa'i, ketua tim delegasi mengungkapkan bahwa dirinya bersama tim tak pernah berangan-angan untuk menjadi juara, namun ternyata atas semua usaha serta keuletan dan kegigihan tim mereka mampu berada di titik puncak kompetisi. Ini memberi sejarah baru di ranah debat bahasa Arab Indonesia karena kejuaraan bergengsi Asia dua tahunan itu merupakan prestasi pertama Indonesia selama AADC digelar.

“Tantangan kita itu di native speakernya, karena kita bukan penutur asli bahasa arab,” tutur Husain.

Mahasiswa-UIN-Maliki-Malang-3.jpgPenyerahan penghargaan Best Speaker 3 Ummi Hasanah pada 2nd AADC di Muscat, Oman, (2/2/23). (Foto: Tangkapan layar)

Terdapat tujuh babak yang telah dilewati tim debat delegasi UIN Malang. 5 kali babak penyisihan, semifinal, serta final. Pada babak penysihan, tim debat delegasi UIN Malang berhasil menang 2 kali berturut-turut melawan non native speaker, yaitu tim asal Korea Selatan dan tim asal India. Pada babak penyisihan yang ke-3, tim debat delegasi UIN Malang sempat mengalami kekalahan melawan tim native speaker asal Lebanon. 

Tak patah semangat, tim delegasi kembali menang pada babak ke-4 melawan tim Universitas Hanoi asal Vietnam. Babak penyisihan terakhir, yang ke-5 tim delegasi UIN Malang berhadapan dengan Qatar. Babak ini pula yang menjadi penentu tim untuk bisa masuk semifinal.

“Kita benar-benar all out di babak penyisihan yang terakhir ini, sangat panas dan sengit perdebatan dengan Qatar. Walaupun pada babak ini kita kalah, kita berhasil masuk ke semifinal berkat poin yang kita peroleh itu lebih unggul dibanding tim-tim yang lain,” tambah Husain.

Pada babak semifinal, tim yang berhasil masuk ialah tim Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), tim Universitas Darul Huda India, tim UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan tim UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Di semifinal, tim delegasi UIN Malang berhasil unggul dari tim Universitas Darul Huda India, membuat tim delegasi UIN Malang maju ke babak final. Babak final, tim delegasi UIN Malang berhadapan dengan juara bertahan tim Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Pada babak akhir ini, tim delegasi UIN Malang sangat patut diapresiasi. Karena hal ini merupakan pertama kali Indonesia berhasil melaju hingga babak final dan meraih mendali perak.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua senior, pelatih El-Jidal atas dukungan, doa, dan bimbingannya serta seluruh teman-teman," pungkas Husain. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES