Film Horror Tulah 6/13, Film Horor Layak Tonton dari yang Pernah Ada

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Film horror di Indonesia memiliki “penggemarnya” sejak jaman dahulu hingga sekarang. Tak pelak, cerita menakutkan seperti hantu Jeruk Purut, atau kisah Pocong dan Kuntilanak jadi bahan obrolan di antara teman yang mengasyikan.

Film horror memang memberikan magnet tersendiri bagi yang menyaksikannya. Ada yang memang gemar menyaksikan film tersebut karena membuat adrenalin diri semakin terpicu. Ada juga yang menyukai film horror karena hal tersebut akan menjadi bahan obrolan bersambung tersendiri di antara teman yang belum menyaksikannya sehingga membuat penasaran yang lain.

Tak terlepas juga bagi yang penakut tapi tetap penasaran ingin menyaksikan, maka menonton berdua atau bersama-sama jadi hal yang menghebohkan.

Film hantu atau horror di Indonesia tidak kepalang tanggung penyukanya. Di tahun 2022, ada film bergenre horror yang bisa menyedot penontonnya hingga 9 jutaan.

Ini bukanlah angka yang sedikit untuk sebuah penggemar film, bahkan film seperti ini hanya bisa disaingi oleh film bergenre komedi misalnya.

Disini terlihat jelas bahwa di masyarakat Indonesia, hingga sekarang masih ada sebagian orang yang doyan hal-hal yang berbau mistis atau gaib menakutkan.

Film horror bertema hybrid  teen horror-thriller

Hal ini pula yang menjadikan Hers Production House yang diproduseri oleh Fadi Iskandar, Rahul Mulani, dan Heera SKV akan meluncurkan film horror di bulan Maret 2023, yang berjudul Tulah 6/13.

Film horror ini adalah sebuah hybrid  teen horror-thriller dan disutradarai oleh Chiska Doppert sutradara wanita specialist horror.

Film ini akan menjadi pilihan menarik bagi penggemar film horror, tentunya dengan treatment dan twist yang sangat berbeda dengan film-film horror sebelumnya.

“Makna Tulah itu ada hubungannya dengan apa yang kita buat itu akan dibalas dan makna Tulah sama Karma itu tidak jauh beda,” ujar Fadi Iskandar, salah producer Tulah 6/13, BikeStory Bandung, (2/2/2023)

“Sementara angka 6/13 itu adalah angka-angka yang berbahaya, angka 6 nya kalau di luar negeri lebih dikenal sebagai angka setan/satanis, sementara angka 13 di kita dikenal sebagai angka sial dan waktu dikaitkan dengan konten film, ternyata berhubungan,” tutur Fadi.

Fadi pun menjelaskan mengapa film tersebut tayang di bulan Maret dan di tanggal 30 karena pada tanggal tersebut bagi pekerja adalah hari dimana mereka sudah menerima salary/gaji dan mereka bisa melepas kepenatan diri dengan menonton film yang menantang adrenalin ini.

Ia juga menuturkan bahwa menonton film menarik di bioskop bisa jadi ajang “ngabuburit” di bulan puasa dan menonton film horror Tulah bisa jadi satu pilihannya.

Fadi mengungkapkan masyarakat setelah pandemi ini yang biasanya mengisi hiburan selain menonton tayangan tv di rumah bisa juga menghabiskan waktunya dengan menonton film Tulah ini.

Rahul Mulani sebagai producer Tulah juga menambahkan bahwa kekuatan film Tulah adalah konflik yang terjadi akibat perbedaan  dari  masing-masing karakter dengan latar belakang trauma masa lalu yang berbeda.

Ia menjelaskan akibat dari perbedaan karakter inilah yang jadi pemicu konflik dan pertengkaran lima anak muda yang akan pergi berlibur ke luar kota.

Diawali dengan adanya sikap ganjil dari para tokoh. Berbagai kejadian-kejadian yang menyeramkan dialami Gilang, salah satu tokoh pemeran di Tulah ketika mencoba mencari empat temannya yang terpisah di hutan dan seterusnya ungkap Rahul.  

Rahul pun menegaskan supaya lebih seru dan asik menikmati Tulah, nanti bisa saksikan film lengkapnya pada bulan Maret tanggal 30 di bioskop. Ajak juga keluarga, atau saudara dan teman agar menonton. Jadi lebih seru nonton fim horror jika berbarengan.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement