Komisi III DPRD Kota Banjar Soroti Lambatnya Pembangunan Gedung Perpustakaan

TIMESINDONESIA, BANJAR – Pemerintah Kota Banjar melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan sudah melayangkan surat ke Perpustakaan Nasional mengenai pengajuan tanggal untuk peresmian.

Proyek pembangunan gedung Perpustakaan di Kota Banjar sampai saat ini belum dapat diresmikan karena belum juga rampung. Keterlambatan proyek pembangunan gedung tiga lantai yang memakan biaya DAK sebesar Rp8.445.699.591,35 ini sudah tiga kali addendum menjadi sorotan Ketua Komisi III DPRD Kota Banjar, Cecep Dani Sufyan, SPd SSos.

"Kami berharap pembangunan Perpusda ini segera diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan. Ketika kita evaluasi beberapa waktu lalu hanya tinggal penyelesaian beberapa hal saja walaupun akan melewati batas waktu, tapi yang disayangkan kenapa selama ini," ungkapnya, Senin (6/2/2023).

Cecep mengatakan bahwa keterlambatan pengerjaan gedung harus jadi bahan evaluasi besar agar tidak terjadi hal serupa pada proyek infrastruktur lainnya di Kota Banjar.

"Secara keseluruhan juga semua stakholder harus mengevaluasi diri karena hal ini terjadi disebabkan proses lelang yang molor cukup lama," kata Cecep.

Ia menilai, molornya proses lelang menjadikan pembangunan Gedung Perpustakaan Kota Banjar ikut molor dimana Pemerintah harus mengevaluasi ini jangan sampai terjadi lagi pada proyek infrastruktur lainnya.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Banjar, Nia Kania Permasih melalui Sekertaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Banjar, Budi Hendrawan menyebutkan bahwa pihaknya telah mengajukan tanggal peresmian ke Perpustakaan Nasional.

Peresmian gedung memang rencananya akan dihadiri dan diresmikan langsung oleh Kepala Perpusnas dan Walikota Banjar.

"Kami mengusulkan ke Perpusnas tanggal 27 Februari 2023 masih pada momen ulang tahun Kota Banjar dan nanti yang akan meresmikan secara langsung adalah Kepala Perpustakaan Nasional," jelas Budi.

Pembangunan Gedung Perpus yang memakan anggaran sekitar Rp8,4 miliar ini diungkap Budi  sudah lebih dari 90 persen.

"Secara kasat mata Dinas progres pembangunan gedung lebih dari 90 persen. Tinggal finnishing berupa Implesmen dan perbaikan keramik. Namun progres riil masih di pihak pengawas masih menghitung," urainya.

Terkait masa kontrak yang sudah melewati jatuh tempo pada 30 Desember 2022 lalu, Pihaknya terus mendorong ke penyedia jasa untuk bisa segera menyelesaikan pembangunan Gedung Perpustakaan di addendum ketiga ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement