Peristiwa Internasional

Balon Udara yang Terlihat di Atas Amerika Latin Diakui Milik China

Selasa, 07 Februari 2023 - 11:05 | 57.09k
Sebuah balon udara milik China yang melayang di lepas pantai Carolina Selatan sebelum ditembak jatuh oleh jet tempur Amerika pada hari Sabtu. (FOTO: The Nee York Times/Associated Press)
Sebuah balon udara milik China yang melayang di lepas pantai Carolina Selatan sebelum ditembak jatuh oleh jet tempur Amerika pada hari Sabtu. (FOTO: The Nee York Times/Associated Press)

TIMESINDONESIA, JAKARTAChina mengakui bahwa satu balon udara lagi yang sekarang melayang di atas benua Amerika Latin adalah miliknya.

Pengakuan itu disampaikan Senin (6/2/2023), dua hari setelah balon satunya lagi yang melayang di atas wilayah udara Amerika Serikat ditembak jatuh karena diyakini sebagai mata-mata.

Pada Jumat pagi, sebelum Amerika Serikat menembak jatuh balon milik China di atas Carolina Selatan Sistem Pertahanan Udara Nasional Kolombia mendeteksi sebuah objek yang telah memasuki bagian utara wilayah udara negara itu.

Para pejabat menentukan bahwa objek tersebut memiliki "karakteristik yang mirip dengan balon", dan ia terbang di ketinggian lebih dari 55.000 kaki dan bergerak dengan kecepatan rata-rata 25 knot.

Ditambahkan juga bahwa penyelidikan sedang dilakukan dalam koordinasi dengan negara dan lembaga lain untuk menentukan asal objek tersebut.

China marah penembakan balon itu oleh Amerika Setikat. Alasan China perangkat yang diklaimnya sebagai pesawat pengintai cuaca tak berawak yang menyimpang dari jalur minggu lalu.

Amerika Serikat juga marah atas kemunculan balon itu di atas wilayah udaranya dan menuduh China melakukan 'pelanggaran yang tidak dapat diterima' atas kedaulatannya.

Hal itu pula yang menyebabkan  Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menunda perjalanannya ke China yang sedianya akan dilakukan hari Minggu kemarin.

Kini satu lagi, China mengakui bahwa balon yang sedang melintas di atas benua Amerika Latin itu adalah miliknya.

Kementerian Luar Negeri China, seperti dilansir Al Jazeera mengatakan, perangkat itu "bersifat sipil dan digunakan untuk uji terbang" dan memiliki kemampuan kemudi sendiri yang terbatas.

"Dipengaruhi oleh kekuatan cuaca selain kemampuan manuvernya yang terbatas, pesawat tersebut menyimpang jauh dari jalur yang diharapkan, dan secara tidak sengaja memasuki wilayah udara Amerika Latin dan Karibia," kata juru bicara kementerian Mao Ning pada jumpa pers.

Ning mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok telah memberi tahu pejabat terkait di negara lain tentang balon yang terbang di atas Amerika Latin dan bahwa mereka telah menyatakan pengertiannya.

Sebelumnya Pentagon Jumat lalu mengatakan bahwa balon China lainnya terbang di atas Amerika Latin.

Angkatan udara Kolombia kini sedang melakukan penyelidikan dalam koordinasi dengan negara dan lembaga lain untuk menentukan asal objek tersebut.

Angkatan Udara Kolombia menambahkan bahwa para pejabat memutuskan bahwa itu tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional dan sedang menyelidiki asalnya.

"Balon-balon ini semuanya adalah bagian dari armada balon RRT yang dikembangkan untuk melakukan operasi pengawasan, yang juga telah melanggar kedaulatan negara lain," kata Brigjen Patrick S. Ryder, sekretaris pers Pentagon, mengatakan kepada wartawan

Pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Venezuela, menyikapi keputusan AS yang menembak jatuh balon tersebut mengatakan, bahwa pemerintahnya menolak serangan Amerika Serikat terhadap pesawat tak berawak sipil milik China itu.

Dalam sebuah pernyataan , pemerintah Venezuela mengatakan, sekali lagi, Amerika Serikat menggunakan kekuatan, alih-alih memperlakukan situasi ini dengan keseriusan dan tanggung jawab yang pantas untuk kasus ini.

Presiden Venqzuela, Nicolás Maduro  baru-baru ini mengusulkan pembentukan blok internasional baru negara-negara Amerika Latin dan Karibia dengan menyebut bahwa Presiden China,  Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin  adalah 'kakak laki-laki'.

Ning mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok telah memberi tahu pejabat terkait di negara lain tentang balon yang terbang di atas Amerika Latin dan bahwa “mereka telah menyatakan pengertiannya.”

Amerika Serikat, lanjut China, dituding beraksi berlebihan dengan menembak jatuh balon udara miliknya yang terbang di atas wilayah udara AS, sedangkan negara-negara Amerika Latin dipuji karena menyampaikan pengertiannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES