Wisata

Pesona Sumba Timur Sangat Beragam, Hal Ini yang Menarik Wisatawan

Rabu, 22 Maret 2023 - 17:13 | 114.21k
Ritual penguburan Raja budaya Sumba Timur yang suka dikunjungi wisatawan.
Ritual penguburan Raja budaya Sumba Timur yang suka dikunjungi wisatawan.

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Pulau Sumba secara khusus di Kabupaten Sumba Timur NTT banyak menyimpan beragam pesona budaya yang mengagumkan.

Ada beberapa pesona budaya adihulung masa silam yang bersumber pada aliran kepercayaan Marapu tetap lestari dalam berbagai ritual, adat istiadat, upacara penguburan bahkan tenun ikat yang dapat dijumpai di perkampungan tradisional.

Sementara padang sabana tandus, kaya akan air terjun yang sepanjang tahun mengairi sungai bahkan pada puncak kemarau hingga melebur menjadi biru tosca pada bibir pantai berpasir putih.

Hal itu disebut seorang pemerhati budaya Sumba Timur Rambu Intan kepada TIMES Indonesia Kamis (22/3/2023).

Menurutnya pesona budaya Sumba Timur yang paling suka dikunjungi para wisatawan yakni, ritual budaya yang kaya akan bernafaskan aliran kepercayaan Marapu (Roh leluhur). Ritual dilaksanakan berdasarkan kalender adat dengan melihat tanda-tanda alam. 

Salah satu ritual yang masih dilaksanakan adalah Mangenjing yang bertujuan memohon pada Sang pencipta melalui perantara Marapu agar berkenan memberkati padang penggembalaan, tanaman dan tentunya masyarakat sekitar.

Kemudian kata Rambu, Purru La Mananga, yaitu ritual memohon curah hujan. Ada ritual Repit sebagai momen mengucapkan syukur atas segala berkat yang diperoleh dan juga memohon keberhasilan pada musim yang baru. Serta ritual lainnya yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat.

“Ritual budaya ini biasa dilakukan oleh orang Sumba dalam memohon kesejahteraan melalui kepercayaan Marapu atau Roh leluhurnya,” katanya.

Rambu menambahkan, ada juga ritual yang suka dikunjungi wisatawan yakni upacara penguburan. Bagi masyarakat Sumba Timur kematian adalah transisi menuju hidup kekal di Prai Marapu atau Roh leluhur.

Bekal kubur merupakan syarat utama yang harus dipenuhi karena jenazah atau mayat akan ditekuk seperti posisi janin dalam kandungan dan saat penguburan diiringi tangis dan nyanyian yang berbunyi “Pulanglah ke pangkauan rahim kekekalan”. Serta pemotongan hewan yang jumlahnya besar untuk dihidangkan kepada tamu yang datang saat upacara penguburan.

Sementara pesona budaya lain yang kerap dapar perhatian wisatawan adalah kerajinan tenun ikat Sumba Timur. Tenun ikat dengan corak motif yang beragam merupakan hasil penuangan ide, gagasan, mitologi, kepercayaan bahkan filosofi yang berkaitan erat dengan keyakinan masyarakat lokal yakni Marapu.

Tambah Rambu, motif utama pada tenun ikat terdiri atas 3 yaitu, motif manusia, motif binatang dan motif geometris/dekoratif sedangkan tenun ikat Sumba Timur terdiri atas 2 jenis yakni, Hinggi (Kain untuk pria) dan Lawu (Sarung untuk wanita). Keterampilan menenun ini diperoleh melalui proses yang panjang dalam lingkungan keluarga yang diwariskan turun temurun serta membutuhkan ketekunan dan kesungguhan.

“Jadi sentra tenun ikat di Kabupaten Sumba Timur ini terdapat di Kanatang, Prailiu, Lambanapu, Kallu, Mauliru, Kawangu,Patawang, Pau, Rindi dan Kaliuda,” tuturnya.

Rambu menambahkan, salah satu yang paling suka dikunjungi wisatawan di Sumba Timur adalah kampung tradisional Sumba Timur yang terletak pada ketinggian dan terdiri dari berbagai rumah dengan fungsinya masing-masing yang berbentuk panggung.

Rumah adat itu terdiri atas tiga bagian utama yakni lantai atas digunakan untuk tempat persemayam para Marapu yang dianggap suci, lantai tengah merupakan lantai panggung (Kaheli) untuk tempat tinggal manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan juga upacara keagamaan sedangkan lantai bawah untuk memelihara ternak dan juga menenun.

“Kampung tradisional Sumba Timur ini berada di Kampung Wunga, Prainatang, Prailiu, Kawangu, Umabara, Praiyawang, Kaliuda, Lailara, Lewapaku dan Wundut,” terang Rambu Intan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES