Ekonomi

Impor Beras Saat Panen Raya, Anggota DPR: Berita Buruk Bagi Petani

Selasa, 28 Maret 2023 - 14:49 | 143.36k
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan saat mengikuti rapat kerja - (FOTO: dok DPR RI)
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan saat mengikuti rapat kerja - (FOTO: dok DPR RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mempertanyakan langkah Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton di sepanjang 2023 ini. Termasuk 500 ribu ton beras impor yang harus segera direalisasikan. 

“Kami minta pemerintah jangan lakukan impor saat panen raya. Itu menjadi berita buruk dan akan mengganggu semangat para petani,” ungkap Daniel saat mengikuti rapat kerja dengan Menteri Pertanian, Dirut Perum Bulog Budi Waseso, Dirut ID Food  dan Bapanas di Ruang Komisi IV, Senayan, Jakarta, dilansir DPR, Selasa (28/3/2023).

Legislator Fraksi PKB itu merasa heran dengan langkah Bapanas yang menugaskan Perum Bulog melakukan impor beras. Pasalnya, hal itu tidak selaras dengan penjelasan Menteri Pertanian (Mentan) yang menyatakan optimis hasil produksi beras Indonesia bulan ini sampai Mei karena adanya panen raya.

"Yang menjadi pertanyaan besar adalah kenapa dalam situasi panen raya dan optimisme malah pemerintah berencana melakukan impor. paradoks ini mohon dijelaskan," tegasnya. 

Padahal Mentan Syahrul mengungkapkan ada kenaikan baik dari sisi produksi maupun luas lahan panen. Syahrul mengatakan pada tahun 2023 potensi luas panen selama Januari ke April sebanyak 4,51 juta hektare, meningkat 2,13% dibanding periode yang sama tahun 2022. 

Sedangkan dari sisi produksi padi atau gabah kering giling (GKG) sebanyak 23,94 juta ton atau meningkat 0,53%, dan produksi beras sebanyak 13,79 juta ton atau meningkat 0,56%. Sementara itu, selama tahun 2022 produksi beras naik 0,15 juta ton atau naik 0,29% dibandingkan tahun 2021. 

Di mana dari produksi tahun 2021 sebesar 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton di 2022 silam. Jika konsumsi beras sebesar 30,20 juta ton, maka terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton. 

"Dengan memperhatikan kondisi tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri menghadapi bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri relatif aman," ungkap Syahrul.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, 500.000 ton impor beras itu perlu segera dilakukan untuk keperluan program bansos. “Segera itu karena kalau ini kita penyerapannya tidak dapat, itu kan untuk bansos," ujar Buwas. 

Buwas mengatakan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog saat ini masih sangat terbatas. Namun, penyaluran beras bakal ditopang oleh adanya musim panen raya selama 3 bulan ke depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES