Ekonomi

Fenomena Artificial Intelligence di Dunia Kerja: Lulusan Universitas Paramadina Diajak Beradaptasi dengan AI

Jumat, 02 Juni 2023 - 06:53 | 145.62k
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Universitas Paramadina. (Foto: Paramadina for TIMES Indonesia)
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Universitas Paramadina. (Foto: Paramadina for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – dir="ltr">Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, Pratiwi Astar MSc mengajak lulusan Universitas Paramadina beradaptasi dengan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia kerja. Pesan itu disampaikannya dalam acara wisuda yang digelar di Gedung Smesco, Jakarta, (1/6/2023).

Acara ini turut dihadiri oleh Senat Universitas Paramadina, wisudawan program studi untuk Sarjana dan Magister, LLDikti Wilayah III yang diwakili oleh Prita Ekasari, ST, MMSi, dan undangan lainnya.

"AI ini akan membawa perubahan besar dalam cara hidup kita, peran kita, terlebih dalam dunia kerja," kata Pratiwi Astar dalam sambutannya.

Ia pun berpesan kepada para lulusan untuk menyiapkan diri dan mewaspadai peran AI yang kian merambah dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Pratiwi, setiap lulusan perlu membangun jaringan. Baik bersama tim, teman-teman di luar, dan juga almamater. Meningkatkan kolaborasi dan kemampuan kinerja menjadi hal krusial untuk memastikan mereka mampu bekerja sama dengan teknologi Artificial Intelligence dalam mencapai tujuan bersama.

Selain itu, Pratiwi juga menekankan pentingnya memegang teguh visi Paramadina dalam praktik hidup bermasyarakat. "Lulusan Universitas Paramadina harus selalu menjaga nilai-nilai dasar seperti etika dan moral, norma-norma, dan aturan yang berlaku, saling menghormati, menjunjung tinggi akuntabilitas dan tanggung jawab, serta adab menahan diri dari nafsu," pesannya.

Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc, Ph.D, juga berpesan kepada para lulusan untuk bersabar dan berdoa ketika menghadapi kegagalan serta tidak menjadi sombong saat meraih kesuksesan.

Bahlil: Jadilah Pengusaha

Pada kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyarankan lulusan untuk membuka cakrawala berpikir yang lebih luas dan menjadi pengusaha yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam membuka lapangan pekerjaan serta memangkas angka pengangguran di Indonesia.

"Indonesia harus mendorong investasi sektor swasta untuk menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.

Dalam orasi ilmiah berjudul "Kebijakan Investasi untuk Mencapai Indonesia yang Sejahtera", Bahlil menyinggung strategi hilirisasi produk sumber daya alam (SDA) dalam negeri sehingga dapat memberikan nilai tambah. Ia menyebut ada 21 komoditas yang bahan mentahnya dilarang untuk diekspor, sebagai bagian dari strategi ini.

Selain itu, Bahlil juga menyinggung kenaikan neraca perdagangan Indonesia terhadap AS dan Tiongkok. "Neraca Perdagangan Indonesia terhadap AS dan Tiongkok semakin membaik menunjukkan bahwa ekspor Indonesia ke kedua negara tersebut naik pesat," ujarnya.

Membangun karier di era digital saat ini memang menuntut adanya pemahaman dan keterampilan dalam teknologi AI. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan tenaga kerja yang menguasai AI akan semakin meningkat. Oleh karena itu, lulusan baru perlu menyiapkan diri dan merespons tantangan ini.

Wakil Rektor Dr. Fatchiah E. Kertamuda dalam sambutannya, menyampaikan kegembiraannya atas kelulusan 265 wisudawan, yang terdiri dari 166 wisudawan Program Sarjana dan 99 wisudawan Program Magister. Ia menyebut bahwa rata-rata IPK Sarjana mencapai 3,54 dan masa studi rata-rata 3 tahun 8 bulan, sedangkan rata-rata IPK program Magister adalah 3,70 dan masa studi 3 tahun 1 bulan.

Menurut Kertamuda, penting bagi lulusan baru untuk siap beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh AI. "Ini bukan hanya tentang penguasaan teknologi, tetapi juga tentang cara kita berpikir, berkolaborasi, dan menyelesaikan masalah," katanya.

Adaptasi dengan AI tidak hanya mempengaruhi cara kerja, tetapi juga mempengaruhi struktur dan dinamika organisasi. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, lulusan baru memiliki potensi untuk berkontribusi signifikan dalam membentuk masa depan dunia kerja yang dikuasai oleh AI.

Selain itu, lulusan Universitas Paradina juga memiliki peluang untuk menjadi pemimpin dalam era digital ini, mengingat peranan penting AI dalam berbagai sektor industri. (*)
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES