Peristiwa Internasional

Korban Meninggal Akibat Bom Bunuh Diri di Pakistan Menjadi 60 Orang

Minggu, 01 Oktober 2023 - 11:06 | 67.90k
Orang-orang berkumpul di luar Rumah Sakit Memorial Shaheed Nawab Ghous Bakhsh Raisani , Mastung. (FOTO: Reuters)
Orang-orang berkumpul di luar Rumah Sakit Memorial Shaheed Nawab Ghous Bakhsh Raisani , Mastung. (FOTO: Reuters)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jumlah Korban meninggal dunia oleh bom bunuh diri di Pakistan bertambah menjadi 60 orang karena mereka yang dalam kondisi kritis nyawanya tak tertolong.

Dua ledakan bom bunuh diri merobek ketentraman warga Pakistan yang sedang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis atau hari Jumat (29/9/2023) WIB lalu.

Advertisement

Ledakan pertama terjadi di di distrik Mastung sekitar tengah hari waktu setempat di provinsi Balochistan barat daya, dan ledakan kedua di sebuah masjid dekat Kota Peshaway, Barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Waktu itu setidaknya 52 orang meninggal termasuk seorang petugas polisi dan sekitar 130 orang lainnya terluka.

Koordinator Media Departemen Kesehatan provinsi Balochistan di Pakistan, Sabtu malam waktu setempat menyatakan bahwa sampai hari ini sudah 60 orang meninggal dunia.

Asisten Komisaris Atta Ul Munim mengatakan kepada CNN, 50 orang lainnya terluka akibat ledakan pada prosesi keagamaan di distrik Mastung di provinsi Balochistan barat daya itu.

Beberapa jam kemudian, ledakan kedua terjadi saat salat Jumat di sebuah masjid dekat Kota Peshaway di barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 11 orang.

Ledakan tersebut menyebabkan atap masjid juga runtuh, namun tidak jelas bagaimana penyebabnya banyak orang tetap berada di dalam.

Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan-ledakan tersebut, yang terjadi selama masa pergolakan di Pakistan, ketika negara tersebut berhasil mengatasi gelombang serangan militan menjelang pemilihan umum yang diadakan pada bulan Januari.

Ul Munim mematikan bahwa ledakan tersebut adalah serangan bunuh diri, dan menambahkan,  seorang perwira polisi senior ikut meninggal dunia.

"Korban luka kritis dipindahkan ke rumah sakit di ibu kota wilayah Quetta, sementara yang lain dirawat di rumah sakit setempat di Mastung," katanya.

Menteri Penerangan provinsi tersebut, Jan Achakzai, mengatakan, bahwa jenazah para korban juga dipindahkan ke rumah sakit. Dia memperingatkan jumlah korban kemungkinan besar akan bertambah.

Perdana Menteri sementara Pakistan, Anwar-ul-Haq Kakar mengutuk keras ledakan tersebut.

"Perdana Menteri menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang tewas dalam ledakan itu," kata sebuah pernyataan dari kantornya.

"Doa Perdana Menteri memohon pengampunan bagi almarhum dan kesabaran bagi keluarga," tambahnya.

Gelombang kejut ledakan bom bunuh diri ini terasa jauh dari Mastung, Pakistan.

"Polisi di Karachi, sekitar 600 kilometer (370 mil) dari lokasi ledakan pertama, ditempatkan dalam siaga tinggi setelah ledakan itu," kata inspektur jenderal dalam sebuah pernyataan.

Balochistan provinsi terbesar di Pakistan berdasarkan wilayah, telah mengalami serangkaian serangan termasuk bom bunuh diri dalam beberapa bulan terakhir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES