Entertainment

Syuting di New York, The Artchitecture of Love Angkat Kepahitan Cinta dan Romansa 

Kamis, 02 Mei 2024 - 16:47 | 18.77k
Putri Marino dan Nicholas Saputra saat press conference di di Gramedia Surabaya, Kamis (2/5/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Putri Marino dan Nicholas Saputra saat press conference di di Gramedia Surabaya, Kamis (2/5/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Hati siapa yang tidak hancur melihat pasangan jiwanya berpaling dengan lain. Alih-alih menenangkan diri menjauh dari kenangan pahit, mencoba merajut hati penuh luka. Namun menjalani kepahitan tidak selalu berakhir dengan pahit. The Artchitecture Of Love menyuguhkan film bernuansa romansa, diperankan dua bintang peraih Piala Citra FFI. 

Film bergenre drama ini dibawakan cukup apik, diperankan para aktor yang membuat penonton meleleh. Sederet nama Nicholas Saputra,  Putri Marino, Jerome Kurnia, Omar Daniel, Refal Hady dan Arifin Putra membuat penonton cewek makin meleleh. 

Nico berhasil membawa suasana semakin matang, tingkat kedewasaan makin teruji ketika persoalan bertubi-tubi datang. Cerita drama romantis tapi tidak cengeng, dibawakan penuh dengan kedewasaan. Tidak terjebak dalam suasana sedih yang terkadang berakhir tidak bahagia. 

Film yang diangkat berdasarkan Novel Karya Ika Natassa merupakan novel best seller di tahun 2014, disutradarai Teddy Soeriaatmadja. Pembuatan film sempat terhenti karena Covid, Putri Morino yang menjiwai perannya sebetulnya sudah membaca karya novel ini jauh sebelum ada penawaran memerankan tokoh Raia dalam novel tersebut. 

Sementara ketertarikan Nicholas terlibat dalam ini tidak lain karena dirinya sangat suka dengan karya nyata. "Saya selalu senang dengan karya nyata maupun karya yang diangkat melalui novel,” ujarnya saat konferensi pers di Gramedia Surabaya, Kamis (2/5/2024).

Kisahnya sangatlah menarik. Berawal dari keputusasaan yang membuat Raia (Putri Marino) merasakan rasa trauma yang cukup dalam. Ia menghindari interaksi sosial setelah cintanya dihianati sang suami. Perselingkuhan di depan mata, juga membuat Raia berhati-hati dalam memilih pertemanan.

Kota New York adalah pilihannya untuk meninggalkan Kota Jakarta, demi meninggalkan sejuta kenangan bersama sang suami yang sangat ia cintai. Berdiam diri begitu lama tidak melakukan aktivitas menulisnya tentu saja mengganggu proses kreatif yang selama ini Raia jalankan. 

Mencoba untuk bangkit kembali, rasanya susah dilakukan tanpa terasa deadlin pun menanti. Sebagai seorang penulis bangkit dari terpuruk sangat susah  dilakukan terlebih bayang-bayang kelam mantan suaminya menghantui, inspirasi terasa buntu ketika memulai menulis. 

Bersama temannya Raia tinggal di New York, Erin (Jihane Almira) mencoba membangkitkan keterpurukan sahabat itu dengan berbagai cara. Ajakan untuk bersosialisasi dengan warga Indonesia lainnya, ajakan ini semata-mata agar Raia tidak semakin terpuruk. Erin mengenalkan sahabatnya satu per satu, tetapi sambutan Raia terlihat dingin. 

Bosan dengan suasana pesta, Raia melipir sejenak, dan bertemu dengan seorang pria yang memandangnya tanpa kata, hanya menyampaikan pesan lewat gambar. Pria yang diketahui seorang arsitek ini  bernama River Jusuf (Nicholas Saputra), mempunyai latar belakang yang sama dengan Raia. Peristiwa kecelakaan yang hebat meninggalkan jejak luka River. Istrinya tidak terselamatkan ketika kecelakaan itu terjadi, anak yang dikandungnya juga meninggal.  

Suasana Romansa Yang Beda 

Kehadiran River membuat rasanya mempunyai gairah hidup kembali, perlahan-lahan ia mulai bangkit. Tidak hanya River saja yang ternyata mempunyai rasa simpati kepada Raia.  

Aga (Jerome Kurnia) sahabat Erni, rupanya menaruh hati. Akan tetapi, setiap kali berusaha mengajak kencan selalu ditolak  halus.  Seiring berjalannya waktu, Raia hampir setiap hari menerima bunga tanpa diketahui bunga dari siapa. 

Penonton kembali dibawa hanyut dengan keberadaan River yang selalu datang pergi tanpa memberi kabar.  

Hati Raia kembali terguncang dengan ketidak pastian River. Hingga akhirnya Raia memutuskan kembali ke Jakarta dan melanjutkan karyanya yang sempat tertunda. 

Kembali menceritakan gedung yang ada di Kota New York. Ingatan cerita gedung sangat lekat, begitu detail River menceritakan sejarah setiap gedung. Dan ini menjadi inspirasi sebuah karya novel, begitu pula dengan tokoh cerita yang ada dalam novel tersebut yang tidak lain River, sang pujaan hati. Penonton seluruh Indonesia sudah dapat melihat di masing-masing kota, tayang serentak sejak 30 April 2024 kemarin.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES