Peristiwa Daerah

Di Balik Kemeriahan Festival Rujak Uleg, Begini Filosofinya Menurut Wali Kota Surabaya

Minggu, 19 Mei 2024 - 16:00 | 14.29k
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat ditemui awak media usai acara. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat ditemui awak media usai acara. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ada yang menarik dari perhelatan Festival Rujak Uleg, Minggu (19/5/2024). Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi turut berperan dalam teaterikal pasar dan rujak cingur.

Lantas, apa makna dari teaterikal tersebut?

Diungkap Cak Eri, sapaan karib Wali Kota Surabaya, bahwa dalam pembuatan rujak uleg itu tidak bisa instan. "Jadi teaterikal ini untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan rujak cingur," katanya.

Kota Surabaya, lanjutnya, sangat erat kaitannya dengan rujak uleg. Mengapa demikian?

Menurut Wali Kota Eri, dimasa Belanda, warga Surabaya dipaksa untuk menyerahkan wilayahnya agar bisa dikuasai Negera Kincir Angin. Namun, warga Surabaya menolak dan bersatu untuk mengusir Belanda.

"Dan itu dituangkan dalam rujak uleg, yang kita ketahui ada petisnya, buah, tempe, cingur, tahu, sayur, menjadi satu bagian," jelasnya.

Wali-Kota-Surabaya-2.jpgProses pembuatan rujak uleg oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi beserta jajarannya. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)

Seperti halnya Surabaya, yang terdiri dari berbagai agama, suku, lapisan masyarakat yang menjadi satu kesatuan, dengan selalu mengedepankan toleransi.

"Seperti rujak uleg, tanpa cingur, maka tidak terasa, tanpa petis maka terasa hambar. Surabaya tanpa agama Kristen maka terasa hambar, tanpa Muslim juga begitu, tanpa suku Jawa, Tionghoa, Madura maka tidak terasa," beber Cak Eri.

"Oleh karena itu, Surabaya dibangun atas dasar kebersamaan seperti rujak uleg," imbuhnya.

Lebih lanjut, dengan kebersamaan warga Surabaya, bisa menurunkan angka stunting. "Karena kekuatan warganya yang menjadi satu seperti rujak uleg. Festivalnya tidak terlepas dari rujak uleg karena filosofi nya kebersamaan dan kekeluargaan," ulas pria kelahiran 1977.

Untuk diketahui, dalam Festival Rujak Uleg ini, Pemerintah Kota (Pemkot) membagikan 731 porsi rujak uleg yang sesuai dengan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS). Sedangkan, para peserta juga turut membagikan 800 porsi rujak uleg. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES