Peristiwa Nasional Derap Nusantara

Hujan Masih Turun saat Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

Senin, 17 Juni 2024 - 09:12 | 20.84k
BMKG memperkirakan sebagian wilayah Indonesia masih diguyur hujan walau saat ini memasuki musim kemarau. (Foto: Antara)
BMKG memperkirakan sebagian wilayah Indonesia masih diguyur hujan walau saat ini memasuki musim kemarau. (Foto: Antara)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia telah memasuki musim kemarau meski demikian beberapa wilayah di Indonesia masih diguyur hujan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kondisi ini dipengaruhi gelombang ekuatorial Rossby dan gelombang Kelvin.

Prakirawan BMKG, Maria Klaudiana, menjelaskan bahwa curah hujan ini dipengaruhi oleh aktivitas gelombang Rossby, gelombang Kelvin, serta dorongan massa udara kering dari wilayah selatan.

"Gelombang ekuatorial Rossby saat ini aktif di daerah Banten, Lampung, Kalimantan Utara, bagian utara Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat," ungkapnya dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Senin (17/6/2024).

Maria menjelaskan bahwa gelombang Kelvin yang aktif di wilayah tengah Sumatra dapat meningkatkan pembentukan awan hujan di kawasan tersebut.

Fenomena dorongan massa udara kering dari belahan bumi selatan dapat mengangkat uap air basah di area batas intrusi sehingga menjadi lebih hangat dan lembap, yang kemudian mendukung pembentukan awan hujan di Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi.

Berdasarkan analisis peta angin, daerah konvergensi dan perlambatan kecepatan angin yang memungkinkan pertumbuhan awan hujan terdeteksi di sebagian besar wilayah Sumatra, termasuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.

Wilayah lain yang juga berpotensi mengalami pertumbuhan awan hujan adalah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, bagian utara dan tengah Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, sebagian besar wilayah Papua, dan Papua Barat.

Berdasarkan prakiraan BMKG di Pulau Sumatra, hujan ringan hingga sedang kemungkinan akan turun di Medan, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, Bandar Lampung, dan Bengkulu. Sementara itu, hujan yang disertai petir diperkirakan akan terjadi di Pangkal Pinang.

Cuaca berawan hingga cerah berawan diprediksi untuk Banda Aceh dan Padang, dengan kabut yang kemungkinan terjadi di Pekanbaru.

Di Pulau Jawa, cuaca berawan hingga cerah berawan diperkirakan akan meliputi Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya, dengan kemungkinan hujan ringan hanya di Serang dan Semarang.

Di Kepulauan Sunda Kecil, cuaca umumnya cerah berawan, kecuali di Denpasar yang diperkirakan akan mengalami hujan ringan.

Di Pulau Kalimantan, cuaca berkabut diperkirakan hanya akan terjadi di Tanjung Selor. Sedangkan hujan ringan mungkin akan terjadi di Palangka Raya dan Samarinda. Hujan dengan petir diperkirakan akan mengguyur Pontianak dan Banjarmasin.

Di Pulau Sulawesi, cuaca berawan kemungkinan besar hanya akan terjadi di Makassar. Sementara itu, hujan ringan hingga sedang diprediksi terjadi di Gorontalo, Palu, Kendari, dan Manado, dengan hujan lebat kemungkinan akan mengguyur Mamuju.

Sebagian besar kota besar di wilayah timur Indonesia diperkirakan akan mengalami hujan ringan hingga sedang, seperti Manokwari, Ternate, dan Jayapura, dengan cuaca berawan yang mungkin terjadi di Ambon.

Maria juga menyampaikan bahwa angin permukaan di Indonesia umumnya bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan sekitar 10 hingga 40 kilometer per jam.

Dia memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan angin kencang yang berkecepatan lebih dari 50 kilometer per jam di bagian selatan Sumatra, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua.

Prakiraan suhu umumnya berkisar antara 19 hingga 33 derajat Celsius dengan kelembapan udara antara 50 hingga 100 persen.

"Tinggi gelombang laut di perairan Indonesia secara umum berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Namun, perlu diwaspadai gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter yang mungkin terjadi di Samudera Hindia di selatan Jawa Tengah hingga selatan Bali," pungkas Maria. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES