Pneumonia pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Penyakit ini sering dianggap remeh, padahal bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Bahkan, pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak di bawah lima tahun di seluruh dunia. Jadi, penting banget buat orang tua dan orang-orang di sekitar anak memahami tentang penyakit ini. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang pneumonia pada anak!
Apa Itu Pneumonia?
Advertisement
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di paru-paru (alveoli). Pada kondisi normal, alveoli ini berisi udara, tapi ketika terkena pneumonia, alveoli bisa dipenuhi dengan cairan atau nanah, yang bikin anak kesulitan bernapas.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, tapi pada anak-anak, penyebab utamanya biasanya adalah infeksi virus atau bakteri.
Penyebab Pneumonia pada Anak
Ada beberapa penyebab utama pneumonia pada anak, di antaranya:
1. Infeksi Virus
Virus adalah penyebab paling umum pneumonia pada anak. Beberapa virus yang bisa menyebabkan pneumonia adalah:
Virus Influenza (flu)
RSV (Respiratory Syncytial Virus)
Adenovirus
Coronavirus
Pneumonia akibat virus cenderung lebih ringan dibandingkan pneumonia bakteri, tapi tetap harus diwaspadai karena bisa berkembang menjadi lebih serius.
2. Infeksi Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya lebih parah dibandingkan pneumonia akibat virus. Bakteri yang sering menjadi penyebabnya antara lain:
Streptococcus pneumoniae
Haemophilus influenzae tipe B (Hib)
Mycoplasma pneumoniae (penyebab pneumonia berjalan atau walking pneumonia)
3. Infeksi Jamur
Infeksi jamur jarang menyebabkan pneumonia pada anak yang sehat. Namun, anak-anak dengan sistem imun yang lemah lebih rentan terkena pneumonia akibat jamur seperti Pneumocystis jirovecii.
Gejala Pneumonia pada Anak
Gejala pneumonia pada anak bisa bervariasi tergantung penyebabnya, tapi secara umum, berikut tanda-tanda yang perlu diperhatikan:
Demam tinggi
Batuk berdahak atau kering
Napas cepat dan pendek
Sesak napas atau sulit bernapas
Dada terasa nyeri saat bernapas atau batuk
Kulit atau bibir tampak kebiruan akibat kurangnya oksigen
Mudah lelah dan lemas
Nafsu makan menurun
Pada bayi, gejala bisa lebih sulit dikenali. Mereka mungkin hanya tampak lebih rewel, sulit menyusu, atau mengalami sesak napas tanpa batuk yang jelas.
Cara Mencegah Pneumonia pada Anak
Mencegah lebih baik daripada mengobati, kan? Nah, berikut beberapa cara untuk mencegah pneumonia pada anak:
1. Imunisasi Lengkap
Vaksinasi adalah langkah paling efektif untuk mencegah pneumonia. Beberapa vaksin yang bisa melindungi anak dari pneumonia antara lain:
Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Vaksin Hib
Vaksin Influenza
Vaksin Campak
2. Menjaga Kebersihan
Mengajarkan anak untuk rajin mencuci tangan dengan sabun bisa mengurangi risiko infeksi. Selain itu, pastikan lingkungan sekitar anak bersih dan bebas dari polusi udara yang berlebihan.
3. Memberikan ASI Eksklusif
ASI mengandung antibodi alami yang bisa membantu meningkatkan sistem imun anak, sehingga lebih tahan terhadap infeksi seperti pneumonia.
4. Menghindari Paparan Asap Rokok dan Polusi
Anak yang sering terpapar asap rokok lebih rentan terkena infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia. Jadi, pastikan lingkungan anak bebas dari asap rokok dan udara yang tercemar.
5. Menjaga Pola Makan Sehat
Nutrisi yang cukup, terutama vitamin A, C, dan D, sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh anak. Pastikan mereka mendapatkan makanan bergizi seimbang agar tubuhnya kuat melawan infeksi.
Pengobatan Pneumonia pada Anak
Jika anak sudah terkena pneumonia, langkah pengobatan tergantung pada penyebabnya:
Pneumonia akibat virus biasanya hanya memerlukan perawatan suportif, seperti menjaga anak tetap terhidrasi, memberikan istirahat yang cukup, dan obat penurun demam jika diperlukan.
Pneumonia akibat bakteri membutuhkan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Pneumonia berat mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit, terutama jika anak mengalami kesulitan bernapas atau mengalami dehidrasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera bawa anak ke dokter jika mengalami tanda-tanda berikut:
Napas sangat cepat atau kesulitan bernapas
Bibir atau ujung jari tampak kebiruan
Demam tinggi yang tak kunjung turun
Anak tampak sangat lemas dan sulit dibangunkan
Tidak mau makan atau minum sama sekali
Jangan menunda mencari bantuan medis karena pneumonia bisa berkembang dengan cepat dan berbahaya jika tidak ditangani dengan baik.
Pneumonia pada anak memang penyakit yang serius, tapi bisa dicegah dengan langkah-langkah yang tepat seperti vaksinasi, menjaga kebersihan, dan memberikan nutrisi yang cukup. Jika anak mengalami gejala pneumonia, segera cari pertolongan medis agar bisa ditangani dengan cepat.
Dengan memahami lebih dalam tentang pneumonia pada anak, kita bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan si kecil dengan lebih baik. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu para orang tua dalam melindungi buah hati mereka dari penyakit ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |