Peristiwa Internasional

16 Penumpang Tewas saat Berdesakan Berebut Menuju Gerbong Kereta Api

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:33 | 56.15k
Suasana ketika ratusan penumpang KA di India berebut memasuki gerbong. (FOTO: Hindustan Times)
Suasana ketika ratusan penumpang KA di India berebut memasuki gerbong. (FOTO: Hindustan Times)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sedikitnya 16 orang tewas ketika mereka berdesak-desakan berebut memasuki gerbong di stasiun Stasiun Kereta Api New Delhi, India, Sabtu (15/2/2025) tadi malam.

Ke 16 orang korban diantaranya ada 10 orang wanita dan tiga anak-anak, beberapa lainnya luka-luka.

Advertisement

Peristiwa itu terjadi di peron 14 dan 15 stasiun kereta api. Keributan itu terjadi setelah dua kereta ke Prayagraj dibatalkan yang mengakibatkan kekacauan di peron.

Perdana Menteri Narendra Modi langsung mengungkapkan kesedihannya atas berita tersebut dalam sebuah posting di X.

"Sedih dengan kericuhan di Stasiun Kereta Api New Delhi. Pikiran saya bersama semua orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Saya berdoa agar yang terluka segera pulih. Pihak berwenang membantu semua orang yang terkena dampak kericuhan ini," tulisnya 

Menteri perkeretaapian, Ashwini Vaishnaw mengumumkan di peron X bahwa kepadatan penumpang telah berkurang dan situasi telah terkendali.

Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Peristiwa tragis itu terjadi di peron 14 dan 15 stasiun kereta api sekitar pukul 21.30 menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perkeretaapian.

Investigasi tingkat tinggi atas insiden tersebut telah diperintahkan oleh kementerian perkeretaapian.

"Pihak berwenang segera mengirimkan tim penyelamat dan empat mobil pemadam kebakaran segera dilarikan ke lokasi untuk membantu upaya bantuan," kata kepala DFS Atul Garg kepada PTI.

Dilansir Hindustan Times, Wakil komisaris polisi (DCP) Kereta Api, KPS Malhotra mengatakan kepada ANI, bahwa situasi seperti desak-desakan itu disebabkan oleh masuknya penumpang dari kereta yang tertunda.

Ia menyatakan ketika Prayagraj Express berdiri di peron no. 14, banyak sekali masyarakat yang hadir di peron. 

Sementara Kereta Swatantrata Senani Express dan Bhubaneshwar Rajdhani mengalami keterlambatan, dan penumpang kereta ini juga hadir di peron no. 12, 13, dan 14.

Berdasarkan informasi, 1500 tiket umum terjual, itulah sebabnya kerumunan menjadi tidak terkendali.

Dalam siaran pers, Kementerian Perkeretaapian juga mengatakan bahwa lonjakan penumpang yang tiba-tiba itu menyebabkan "kepanikan" dan mengakibatkan penumpang pingsan di tengah situasi terburu-buru yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menteri perkeretaapian Ashwini Vaishnaw menambahkan, bahwa empat kereta khusus telah mengevakuasi semua korban luka setelah lonjakan penumpang yang tiba-tiba. Lebih banyak kereta kemungkinan akan segera disiapkan.

Juru bicara Delhi, CM Atishi kemudian mengunjungi rumah sakit LNJP tempat beberapa orang yang terluka dirawat setelah insiden itu. Ia menyatakan bahwa dua anggota parlemen hadir di rumah sakit untuk membantu keluarga korban dan mereka yang terluka.

Pemimpin oposisi dari AAP dan Kongres telah mempertanyakan pemerintah Pusat dan Uttar Pradesh yang dipimpin BJP mengenai kekacauan tersebut, dengan mengklaim bahwa pengaturan tidak dibuat untuk mengendalikan kerumunan besar yang datang dari Prayagraj. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES