TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan mutasi dengan merotasi 1.255 personel di jajaran perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen). Mutasi ini tertuang dalam surat telegram Kapolri bernomor ST/488/III/KEP./2025 tertanggal 12 Maret 2025.
Berdasarkan salinan surat telegram yang diterima ANTARA, sejumlah posisi strategis mengalami pergantian. Salah satunya adalah Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Kakorpolairud) Baharkam Polri, yang kini dijabat oleh Irjen Pol. Raden Firdaus Kurniawan menggantikan Irjen Pol. Yassin Kosasih. Sementara itu, Irjen Pol. Yassin Kosasih dimutasi menjadi Pati Baharkam Polri dengan penugasan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Advertisement
Pergantian lainnya terjadi pada posisi Direktur Polisi Perairan (Dirpolair) Korpolairud Baharkam Polri. Jabatan ini sebelumnya dipegang oleh Brigjen Pol. Hero Henrianto Bachtiar, kini diserahkan kepada Kombes Pol. Idil Tabransyah yang sebelumnya menjabat sebagai Kabagren Rorennin Bareskrim Polri. Sementara itu, Brigjen Pol. Hero Henrianto Bachtiar dimutasi menjadi Wakapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain itu, Polri juga merotasi Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri yang sebelumnya dijabat oleh Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso. Jabatan ini kini dipercayakan kepada Kombes Pol. Faizal, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubditwal dan PJR Dirgakkum Korlantas Polri. Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso selanjutnya bertugas sebagai Pati Baharkam Polri dengan penugasan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Sementara itu, jabatan Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri juga mengalami perubahan. Brigjen Pol. Mukti Juharsa yang sebelumnya menduduki posisi tersebut kini digantikan oleh Brigjen Pol. Eko Hadi Santoso. Brigjen Pol. Mukti Juharsa dimutasi menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Menanggapi mutasi tersebut, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Sandi Nugroho, menyatakan bahwa rotasi jabatan merupakan bagian dari penyegaran organisasi serta strategi penguatan kelembagaan.
"Mutasi ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika organisasi Polri. Selain sebagai penyegaran, ini juga bagian dari pembinaan karier untuk meningkatkan profesionalisme anggota," ujar Irjen Pol. Sandi Nugroho.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa mutasi ini untuk memperkuat organisasi agar Polri tetap solid dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan ke depan.
"Kami ingin memastikan Polri tetap solid dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan ke depan. Mutasi ini adalah bagian dari strategi memperkuat organisasi agar semakin profesional dalam melayani masyarakat," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
| Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
