Kasus Konten Rendang Willie Salim, Polda Sumsel Periksa Saksi dan Pelapor

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan (Sumsel) memeriksa pelapor dan saksi konten memasak rendang di halaman Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, yang dibuat oleh Willie Salim. Konten tersebut dinilai merusak citra Kota Palembang.
Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Dwi Utomo, mengungkapkan bahwa penyidik telah memeriksa pelapor dari Ryan Gumay Law Firm beserta tiga saksi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Pemeriksaan berlangsung selama hampir 12 jam, dari pukul 15.30 hingga 03.30 WIB pada Selasa (25/3/2025).
Advertisement
"Kami sudah meminta keterangan dari satu pelapor dan tiga saksi terkait laporan terhadap Willie Salim," ujar AKBP Dwi Utomo di Palembang, Rabu (26/3/2025), mengutip Antaranews.com.
Ia menjelaskan bahwa sebelum memanggil Willie Salim sebagai terlapor, penyidik perlu mengumpulkan bukti yang cukup dengan memeriksa saksi-saksi terlebih dahulu. Langkah tersebut untuk memastikan dasar hukum yang kuat sebelum mengambil tindakan selanjutnya.
"Saat ini, kami masih mendalami keterangan saksi sebelum mengambil langkah berikutnya, termasuk pemanggilan terlapor," ujarnya.
Sementara itu, pimpinan Ryan Gumay Law Firm, Muhammad Gustryan, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalani pemeriksaan mendalam oleh penyidik Polda Sumsel.
Menurutnya, selama hampir 12 jam, timnya bersama tiga saksi menjawab sekitar 18 pertanyaan yang diajukan penyidik terkait konten yang dilaporkan.
"Ada sekitar 18 pertanyaan yang diajukan penyidik terkait laporan kami terhadap konten Willie Salim," ujarnya.
Kasus Konten Rendang Willie Salim
Willie Salim merupakan pembuat konten atau content creator yang kerap mengunggah video-video berbagi kepada orang lain di media sosial. Beberapa waktu lalu, Willie Salim mengunjungi Kota Palembang dan membuat konten memasak rendang. Masakan tersebut dibagikan ke warga Palembang.
Kejadian bermula setelah Willie Salim mengunggah video dengan caption “Rendang Hilang” pada 21 Maret 2025. Dalam video YouTube Shorts yang ia unggah, Willie menceritakan bagaimana satu wajan besar berisi daging rendang dari satu ekor sapi raib dalam sekejap saat ia pergi ke toilet.
Willie Salim menyebut bahwa ia hanya meninggalkan rendang sebentar untuk ke toilet. Saat kembali, ia mendapati kuali besar yang sebelumnya berisi rendang telah kosong. Petugas yang ada di lokasi menyebut bahwa massa yang berjumlah ribuan orang berebut mengambil rendang dengan media seadanya.
"Ini aku tinggal bentar ke toilet, tiba-tiba ilang. Gimana ceritanya pak?" tanya Willie dalam videonya.
Seorang petugas yang berjaga menjelaskan bahwa ia sempat melarang warga mengambil rendang karena kondisi kompor masih panas. Namun, dalam waktu kurang dari satu menit, rendang itu ludes tanpa sisa.
Konten tersebut memicu polemik di kalangan masyarakat, termasuk Helmy Yahya, pembawa acara asal Palembang. Dalam unggahan Instagramnya, Helmy menilai konten ini mencoreng citra warga Palembang.
"Masalahnya orang menduga ini settingan. Ekspresi mukamu nggak terlalu kaget juga. Menurut saya enggak bisa begitu sebagai content creator. Nggak semua yang kita lakukan demi mengejar konten, demi mengejar views," kata Helmy Yahya.
Masih menurut Helmy, video tersebut bisa memberikan kesan buruk terhadap masyarakat Palembang.
Tak hanya netizen, Kesultanan Palembang juga memberikan respons keras terhadap video tersebut. Sultan Mahmud Badaruddin IV mengeluarkan maklumat yang mendesak Willie Salim untuk segera melakukan klarifikasi.
Kesultanan Palembang juga menjatuhkan larangan seumur hidup bagi Willie Salim untuk menginjakkan kaki di Palembang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |