Religi Mozaik Ramadan 2025

Keutamaan Tarawih Malam ke-30 Ramadan, Hadiah Terakhir bagi Hamba yang Taat

Sabtu, 29 Maret 2025 - 20:00 | 35.96k
Salat Tarawih malam ke-30 Ramadan. (Foto: Freepik)
Salat Tarawih malam ke-30 Ramadan. (Foto: Freepik)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ramadan 1446 H segera berakhir. Berdasarkan hasil sidang isbat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin (31/3/2025). Itu berarti, Sabtu (29/3/2025) menjadi malam terakhir umat Muslim menjalankan ibadah Tarawih di bulan suci ini.

Dalam Islam, malam ke-30 Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri. Menurut kitab Durratun Nasihin, meskipun tidak bersumber dari hadis shahih, keutamaan Tarawih di malam terakhir ini tetap menjadi motivasi bagi umat Islam untuk menyempurnakan ibadahnya hingga akhir bulan puasa.

Advertisement

وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّلاَثِيْنَ يَقُوْلُ اللهُ يَاعَبْدِى كُلْ مِنْ ثِمَارِ اْلجَنَّةِ وَاغْتَسِلْ مِنْ مَاءِ السَّلْسَبِيْلِ وَاشْرَبْ مِنَ اْلكَوْثَرِ اَنَارَبُّكَ وَاَنْتَ عَبْدِى

Artinya: Pada malam ketiga puluh, Allah berkata: Makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil, dan minumlah di telaga kautsar. Sesungguhnya Aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hamba-Ku.

Keterangan ini menggambarkan bagaimana Allah memberikan hadiah bagi hamba-hamba-Nya yang telah menyelesaikan ibadah Ramadan dengan penuh keimanan dan keikhlasan. Mereka yang istiqomah dalam menjalankan salat Tarawih, puasa, serta amalan lainnya selama satu bulan penuh diibaratkan telah memenuhi syarat untuk menikmati kenikmatan surga.

Selain itu, momentum malam terakhir Ramadan juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan doa dan permohonan ampunan. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana pintu ampunan terbuka lebar. Oleh karena itu, malam ke-30 bisa dimanfaatkan sebagai waktu terbaik untuk berdoa agar mendapatkan ridha Allah dan keberkahan di bulan-bulan berikutnya.

Bagi sebagian umat Islam, malam terakhir Ramadan juga menjadi ajang muhasabah atau introspeksi diri. Momen ini dimanfaatkan untuk menilai sejauh mana kualitas ibadah selama Ramadan, serta mempersiapkan diri agar tetap istiqomah dalam menjalankan amalan kebaikan setelah bulan suci berakhir.

Dengan berakhirnya Ramadan, umat Islam diingatkan bahwa ibadah bukan hanya berlangsung selama satu bulan, tetapi harus terus dijaga sepanjang tahun. Semoga semangat Ramadan tetap terjaga dan membawa keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES