Pep Guardiola: Musim Ini Buruk, Meski Lolos Liga Champions

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, meremehkan anggapan bahwa musim ini bisa dianggap istimewa jika timnya berhasil mengamankan tiket ke Liga Champions.
City memang selangkah lebih dekat menuju kompetisi elite Eropa usai menang dramatis 2-1 atas Aston Villa dalam lanjutan Premier League, Rabu (23/4/2025) dini hari. Gol kemenangan dicetak Matheus Nunes di menit ke-94.
Advertisement
Kemenangan itu membuat City naik dua peringkat ke posisi tiga klasemen sementara.
Meski begitu, mereka masih tertinggal 18 poin dari pemuncak klasemen Liverpool dan dipastikan gagal memenuhi target awal musim: meraih gelar liga kelima secara beruntun—sebuah catatan sejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Musim ini buruk,” kata Guardiola blak-blakan. “Tak peduli apakah kami lolos ke final Piala FA atau Liga Champions. Yang menentukan apakah musim ini bagus atau tidak adalah performa di Premier League, bukan Liga Champions atau Piala FA. Konsistensi di liga itu yang paling penting."
“Tapi ya, kadang musim buruk memang terjadi. Persaingan di Premier League juga luar biasa ketat.”
Namun pernyataan Guardiola itu dinilai terlalu keras oleh Roy Keane, mantan gelandang Manchester United yang kini menjadi komentator Sky Sports.
“Aku rasa Pep terlalu keras pada timnya,” ujar Keane. “Mereka memang punya awal musim yang sulit, dan sempat kehilangan Rodri karena cedera ACL, tapi itu bukan akhir dunia."
“Kalau mereka bisa menjuarai Piala FA dan lolos ke Liga Champions, menurutku itu tetap musim yang oke. Masalahnya, ekspektasi terhadap City memang sudah sangat tinggi selama beberapa tahun terakhir, jadi sedikit penurunan saja sudah terlihat buruk.”
Manchester City akan menghadapi Nottingham Forest di semifinal Piala FA pada Minggu, sementara Aston Villa akan melawan Crystal Palace di laga semifinal lainnya pada Sabtu.
Di laga melawan Villa, City sempat bermain imbang 1-1 usai penalti Marcus Rashford membatalkan gol pembuka Bernardo Silva di babak pertama. Namun Nunes memastikan kemenangan di masa tambahan waktu.
Kevin De Bruyne, yang dua pekan lalu mengumumkan akan meninggalkan City akhir musim ini, tampil solid. Ia menciptakan enam peluang, terbanyak di antara semua pemain di lapangan.
Menurut Opta, ini adalah kali ke-60 De Bruyne menciptakan lima atau lebih peluang dalam satu laga Premier League—rekor tertinggi sejak musim 2003-2004.
Uniknya, saat ditarik keluar dan digantikan Manuel Akanji di akhir laga, De Bruyne tak berjalan ke bangku cadangan. Ia malah duduk di atas papan iklan sambil memberi instruksi kepada rekan-rekannya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |