Peristiwa Daerah

Empat Santri Meninggal Dunia Akibat Runtuhnya Tembok Kolam Pondok Gontor 5

Minggu, 27 April 2025 - 08:56 | 11.10k
Proses evakuasi santri yang tertimpa dinding, dilakukan oleh berbagai pihak terkait. (FOTO: Hermanto/ TIMES Indonesia)
Proses evakuasi santri yang tertimpa dinding, dilakukan oleh berbagai pihak terkait. (FOTO: Hermanto/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAGELANG – Tragedi memilukan menyelimuti Pondok Modern Darussalam Gontor (Pondok Gontor) Kampus 5 yang terletak di Dusun Gadingsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. 

Pada Jumat pagi sekitar pukul 10.30 WIB, dinding kolam penampungan air tiba-tiba runtuh, menimpa kamar mandi yang tengah digunakan oleh santri. Insiden ini menyebabkan empat santri meninggal dunia dan 25 lainnya mengalami luka-luka.

Advertisement

Kapolsek Sawangan, AKP Glenter Pitoyo, menjelaskan bahwa peristiwa bermula saat para santri sedang mengantri di kamar mandi untuk bersiap sholat Jumat. 

berdiskusi-agar-kejadian-serupa-tidak-lagi-terulang.jpgAKP Glenter Pitoyo dan beberapa pihak terkait, berdiskusi agar kejadian serupa tidak lagi terulang. (FOTO: Hermanto/ TIMES Indonesia)

Tanpa tanda-tanda sebelumnya, pondasi dan dinding kolam penampungan air yang berada di belakang kamar mandi ambruk, langsung menimpa area kamar mandi yang sedang penuh oleh santri. 

"Para korban tidak sempat menyelamatkan diri karena kamar mandi dalam kondisi penuh saat tembok kolam runtuh," ujar AKP Glenter Pitoyo, Sabtu (26/4/2025).

Korban meninggal dunia meliputi dua santri asal Surabaya, yaitu WSH dan BA, satu santri asal Sukabumi bernama RH, serta MFH asal Depok. Sedangkan 25 santri lainnya yang terluka terdiri dari 17 orang menjalani rawat jalan, dan 8 orang dirawat inap di rumah sakit.

berdiskusi-agar-kejadian-serupa-tidak-lagi-terulang-2.jpg

Proses evakuasi berlangsung selama lebih dari 12 jam, melibatkan sejumlah pihak seperti Tim Inafis Polresta Magelang, Basarnas Borobudur, Basarnas Yogyakarta, PMI, BPBD Kabupaten Magelang, serta relawan dari berbagai komunitas. 

Para korban luka-luka segera dilarikan ke RSUD Merah Putih dan satu santri yang membutuhkan perawatan intensif dikirim ke RS Sardjito, Yogyakarta.

"Semua korban telah kami tangani secara maksimal, termasuk yang membutuhkan rujukan ke rumah sakit lebih besar," tambah AKP Glenter Pitoyo.

Penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti runtuhnya tembok tersebut. Dugaan awal menyebutkan bahwa tanah di sekitar lokasi mengalami longsor, membuat pondasi kolam penampungan air menjadi tidak stabil. Selain itu, pihak berwenang terus berupaya memberikan pendampingan kepada keluarga korban yang tengah berduka.

"Kami akan memastikan langkah antisipasi dilakukan agar insiden seperti ini tidak terulang," tutup AKP Glenter Pitoyo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES