Pemerintahan

Pemprov Jatim Target Luluskan 35 Doktor dari Beasiswa S3 LPPD di Tahun 2025

Senin, 28 April 2025 - 16:37 | 3.95k
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri sidang doktoral salah satu penerima beasiswa LPPD Jatim di Unisma, Senin (28/4/2025). (FOTO: Humas Pemprov Jatim).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri sidang doktoral salah satu penerima beasiswa LPPD Jatim di Unisma, Senin (28/4/2025). (FOTO: Humas Pemprov Jatim).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program beasiswa pendidikan tinggi.

Salah satu fokus utamanya adalah beasiswa program S3 yang disalurkan melalui Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jawa Timur.

Advertisement

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menargetkan pada tahun 2025 mendatang dapat meluluskan 35 doktor baru dari program beasiswa S3 ini. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Sidang Terbuka Program Doktoral salah satu penerima beasiswa LPPD Jatim di Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (28/4/2025).

Menurut Gubernur Khofifah, sejak program ini dimulai pada 2022, Pemprov Jatim telah memberikan beasiswa S3 kepada 130 penerima. Rinciannya, 40 penerima di tahun 2022, 40 penerima di tahun 2023, dan 50 penerima di tahun 2024.

"Alhamdulillah, kami sudah memberikan beasiswa kepada 130 penerima program S3. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa meluluskan 35 doktor dari program ini," ungkap Khofifah.

Beasiswa S3 ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Timur dan diharapkan dapat menghasilkan akademisi, peneliti, serta pemimpin masa depan yang mampu memperkuat peran pesantren dan pendidikan keagamaan di tengah tantangan global.

Selain fokus pada program doktoral, Khofifah juga menyampaikan bahwa Pemprov Jatim secara keseluruhan telah memberikan beasiswa kepada 6.846 penerima dalam kurun waktu enam tahun terakhir. Beasiswa ini mencakup jenjang S1, S2, S3, program M1, serta S2 Al-Azhar Kairo.

Untuk tahun 2025 saja, Pemprov Jatim memberikan beasiswa kepada 1.190 mahasiswa, dengan rincian 518 penerima untuk S1, 225 penerima untuk S2, 40 penerima untuk S3, 380 penerima program M1, dan 30 penerima beasiswa S2 Al-Azhar Kairo.

"Program ini merupakan bentuk komitmen kami dalam meningkatkan akses pendidikan berkualitas untuk semua kalangan, terutama bagi santri dan guru pesantren di Jawa Timur," jelas Khofifah.

Dalam Sidang Terbuka tersebut, Gubernur Khofifah juga mengapresiasi disertasi Ali Wafa, S.Pd.I., M.Pd., sebagai orang ke 8 yang menyelesaikan studi doktoralnya dengan beasiswa LPPD Jatim. Yang mengangkat tema "Survival Pesantren di Tengah Masyarakat Plural". Disertasi ini menyoroti pentingnya pendidikan Islam multikultural dalam membangun harmoni sosial di tengah keberagaman masyarakat.

Khofifah menekankan, pentingnya konsep Islam multikultural untuk membangun equilibrium dynamic dalam menghadapi perubahan global yang dinamis, termasuk dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan peradaban.

"Kajian multikultural sangat relevan dengan tantangan zaman sekarang. Kita harus mampu membangun keseimbangan baru agar kehidupan global tetap damai dan harmonis," ujarnya.

Gubernur Khofifah juga mendorong hasil-hasil penelitian doktoral, termasuk disertasi Ali Wafa, untuk dapat dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional. Harapannya, konsep pendidikan multikultural dari Indonesia dapat menjadi referensi dunia dalam membangun perdamaian dan keberagaman.

Sementara itu, Ali Wafa menyampaikan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan oleh Pemprov Jatim melalui beasiswa penuh untuk program S3-nya di Unisma.

"Alhamdulillah, saya bisa menempuh pendidikan S3 berkat beasiswa dari Pemprov Jatim. Terima kasih Ibu Gubernur dan LPPD Jatim. Semoga ke depan lebih banyak santri dan guru pesantren yang mendapat kesempatan serupa," ujar Ali Wafa.

Sidang Terbuka Program Doktor Pendidikan Agama Islam ini dihadiri berbagai tokoh akademik, pejabat pemerintah, hingga masyarakat umum yang antusias mendalami tema multikulturalisme dalam pendidikan Islam.

Dengan adanya dukungan beasiswa yang luas dari Pemprov Jatim, diharapkan semakin banyak lulusan berprestasi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan dunia pendidikan, khususnya pendidikan berbasis nilai-nilai multikultural dan toleransi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES