Ekonomi

Pameran Batik, Bordir, dan Aksesoris Dorong Kemajuan Ekonomi Kreatif Jatim

Rabu, 30 April 2025 - 20:48 | 7.47k
Wagub Emil Dardak bersama Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin dan Direktur Debindo saat membuka Pameran Batik, Bordir, dan Aksesoris di Grand City Surabaya, Rabu (30/4/2025). (Foto: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Wagub Emil Dardak bersama Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin dan Direktur Debindo saat membuka Pameran Batik, Bordir, dan Aksesoris di Grand City Surabaya, Rabu (30/4/2025). (Foto: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Pameran Batik, Bordir dan Aksesoris di Grand City Covention Surabaya, mulai 30 April hingga 4 Mei 2025 mendatang.

Pameran batik ini menampilkan koleksi batik dari seluruh kabupaten/kota di Jatim. Pagelaran batik akbar ke-20 tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak Elestianto dan Ketua Dekranasda Jatim Arumi Baschin.

Advertisement

Dalam sambutannya Emil mengatakan, bahwa Pemprov Jatim terus mendorong ekonomi kreatif untuk lebih berkembang. Bukan hanya B2C (business to consumer) semata.

“Kami mendorong kemajuan ekonomi kreatif yang tidak lagi B2C tetapi B2B, business to business yang ingin kita dorong,” ujar Emil saat pembukaan, Rabu (30/4/2025). 

Meskipun saat ini perdagangan mulai beralih digital dengan berbagai platform, menurutnya masih tetap diperlukan penjualan secara offline. Terutama untuk produk-produk fashion seperti batik.

Karena batik bukan sekadar bicara kain, tetapi motif dan sentuhan seninya tidak dapat dibeli hanya dengan melihat secara online. Bagi pencinta batik, hal ini sangat dirasakan. 

“Maka, pameran semacam ini masih diperlukan, sehingga masyrakat dapat memilih secara langsung motifnya. Jika pembelian online yang sering terjadi, tidak sesuai dengan apa yang dipesan,” kata Wagub.

Emil menambahkan, bagi pencinta batik, seni  tidak dapat dilihat dari jauh, tapi butuh melihat secara langsung, menyentuh dan mencoba. Dan hal ini tidak dirasakan saat membeli lewat online. Maka, dibutuhkan pameran untuk melihat perkembangn batik.  

Tidak hanya pencinta batik saja yang membutuhkan ragam corak yang baru dan kekinian.

Dengan adanya pameran, para pelaku batik atau pedagang akan melihat peserta pameran yang bersaing dalam perkembangan industri batik dari daerah lainnya. Hal ini dilakukan untuk mendorong pengrajin batik dan aksesoris yang lebih kekinian. 

“Saya yakin yang ikut pameran akan keliling melihat koleksi perkembangan batik daerah lain, dalam industri batik perkembangan mulai berjalan baik motif, desain dan lainnya. Begitu juga dengan aksesoris maupun bordir yang tidak menampilkan desain itu-itu saja,” tutur mantan Bupati Trenggalek ini. 

Sedangkan Ketua Dekranasda Jatim Arumi Baschin mengatakan, dalam ekonomi sulit dan kondisi Covid-19 beberapa tahun kemarin, pameran batik di Jawa Timur tetap digelar. Karena Jatim mempunyai cita-cita yang tinggi untuk dapat mengapresiasi pengarajin batik. 

“Pameran batik di Jawa Timur tidak pernah berhenti, kita ingin mengapresiasi pengrajin batik khususnya yang ada di Jawa Timur, yang memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi yang ada di daerah,” ungkap Arumi.

Sedangkan jantung pertumbuhan ekonomi  berada ditangan UKM yang tersebar di wilayah Kabupaten di Jatim.

Pameran yang bertajuk "Viajana Nusantara" ini merupakan bahasa sansekerta  yang memilki arti dari kipas untuk kemakmuran bagi para pengrajin wastra dan ekonomi kreatif agar warisan budaya Indonesia terus berkembang.

Pameran kali ini menargetkan 10 ribu hingga 20 ribu pengunjung selama pameran berlangsung. Dalam kesempatan ini, Arumi juga menyampaikan rasa terima kasih atas amanah yang kembali diberikan kepadanya. Ia menegaskan komitmennya untuk terus memajukan sektor kerajinan di Jawa Timur dan meningkatkan daya saing produk lokal. 

“Saya merasa sangat bersyukur dan terhormat bisa kembali mengemban amanah ini. Dekranasda Jatim akan terus berupaya memberdayakan para pengrajin agar semakin maju dan mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ujar Arumi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES