Peristiwa Daerah

Jogja Art + Books Festival 2025 Resmi Dibuka, Perayaan Buku dan Seni dalam Satu Napas

Senin, 19 Mei 2025 - 22:35 | 9.29k
Susilaningsih, istri Alm. Kuntowijoyo, foto bersama budayawan, sastrawan dan seniman usai membuka acara JAB Fest 2025, Senin, 19/5/2025, di The Ratan Yogyakarta. (FOTO: Eko Susanto/TIMES Indonesia)
Susilaningsih, istri Alm. Kuntowijoyo, foto bersama budayawan, sastrawan dan seniman usai membuka acara JAB Fest 2025, Senin, 19/5/2025, di The Ratan Yogyakarta. (FOTO: Eko Susanto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Suasana sore yang basah usai hujan turun deras tak menyurutkan ribuan pengunjung yang datang untuk menyaksikan pembukaan Jogja Art + Books Festival 2025 (JAB Fest 2025), Senin (19/5/2025), yang berlangsung di The Ratan, Jalan Ringroad Selatan No. 93, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Ratusan pecinta buku dan seni dari berbagai kota itu berkumpul dalam sebuah event budaya tahunan yang pada tahun 2025 ini telah memasuki edisi ketiga.

Digelar selama dua pekan, mulai 19 Mei hingga 2 Juni 2025, JAB Fest 2025 hadir sebagai salah satu festival budaya paling bergengsi di Yogyakarta tahun ini. JAB Fest 2025 mengusung tema “Kereta Api yang Berangkat Pagi Hari: 82 Tahun Kuntowijoyo” yang  terinspirasi dari novel pertama sastrawan besar Kuntowijoyo. Tema ini menjadi pintu masuk untuk mengeksplorasi pendekatan arkeologi sastra melalui beragam bentuk seni kontemporer.

Advertisement

JAB-Fest-2025-v2.jpg

Ruang Bazar buku dipenuhi pengunjung pada pembukaan JAB Fest 2025 di The Ratan Yogyakarta, Senin, 19/5/2025. (FOTO: EKo Susanto/TIMES Indonesia)

Lebih dari 50 nama dari kalangan penulis, budayawan, dan seniman tampil mengisi berbagai program festival. Beberapa di antaranya hadir dalam pembukaan JAB Fest 2025 adalah Seno Gumira Ajidarma, Nirwan Dewanto, Nasirun, Faruk HT, St. Sunardi, Mahfud Ikhwan, dan Saut Situmorang.

Malam pembukaan dimeriahkan oleh grup musik Efek Rumah Kaca yang tampil di panggung “The Sounds of Poetry.” Panggung ini menyatukan penikmat sastra dan musik dalam satu ruang selebrasi. Di panggung yang sama dalam pembukaan malam ini tampil bersama penyair Saut Situmorang dan penyanyi balada Fajar Merah, putra aktivis Wiji Thukul.

Penampilan-Grup-Band-Efek-Rumah-Kaca.jpg

Penampilan Grup Band Efek Rumah Kaca di panggung Sounds Of Poetry JAB Fest 2025. (FOTO: EKo Susanto/TIMES Indonesia)

Ibu Susilaningsih, istri alm Kuntowijoyo, dalam sambutannya sebelum membuka acara mengatakan, ia senang novel karya suaminya menjadi tema dalam JAB Fest 2025 kali ini. Ia berharap anak anak muda pecinta sastra akan kembali menyukai dan mempelajari lagi karya karya sastra lama.

Sedangkan ketua program JAB Fest 2025, Dodo Hartoko, mengatakan bahwa kekuatan festival ini terletak pada keberaniannya menyatukan dunia buku dan panggung dalam satu napas kebudayaan.

“Tahun ini kami menghadirkan nama-nama yang tidak hanya besar, tapi juga relevan dalam lanskap budaya kita hari ini,” ujar Dodo kepada TIMES Indonesia.

Ia menambahkan, para tokoh yang diundang bukan semata karena popularitas, melainkan karena kontribusi mereka dalam membentuk kesadaran kritis publik melalui karya.

Program Utama JAB Fest 2025

JAB Fest 2025 menyiapkan delapan program utama yang terbuka untuk publik dari berbagai latar belakang. Program-program tersebut antara lain: Ngobrolin Buku, Berbincang, Pidato Kebudayaan, Kuliah (Ora) Umum, Seniman Bicara, Seni + Literasi, dan Bazar Buku. Sejumlah sesi memadukan pertunjukan seni, pembacaan puisi, hingga instalasi interaktif yang semuanya dapat diakses secara gratis.

Salah satu magnet utama festival ini adalah bazar buku yang menawarkan lebih dari 20.000 judul buku dari 150 penerbit besar dan indie, dengan potongan harga hingga 70 persen. Tak heran jika area bazar buku selalu dipadati pengunjung dari berbagai kota seperti Jakarta, Semarang, Magelang, Solo, hingga Surabaya.

Di sisi lain, ruang pamer seni rupa juga tak kalah menarik. Karya-karya dari perupa kenamaan seperti Nasirun, Tisna Sanjaya, Pupuk Daru Purnomo, Wedhar Riyadi, dan beberapa seniman lainnya dipamerkan, menjadikan JAB Fest sebagai ruang yang mempertemukan literasi dan seni rupa secara harmonis.

Sejak pertama kali digelar pada 2023, JAB Fest memang telah menjadi destinasi budaya yang dinantikan, bukan hanya oleh warga Yogyakarta, tetapi juga oleh pengunjung dari luar daerah. Festival ini bukan sekadar pameran atau bazar, melainkan ruang kreatif yang menghidupkan percakapan lintas disiplin dan merayakan ekspresi tanpa batas.

JAB Fest 2025 terbuka untuk umum, dan mengajak siapa saja untuk menjadi bagian dari proses kreatif yang hidup dan berkelanjutan. Di sinilah buku, seni, dan musik berpadu dalam satu napas, sebuah pesta budaya yang pantas dirayakan bersama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES