Peristiwa Daerah

Korban Meninggal Banjir Bandang di Pegunungan Arfak Jadi 9 Orang

Selasa, 20 Mei 2025 - 22:19 | 7.05k
Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga korban banjir bandang dan tanah longsor pada operasi pencarian hari keempat di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Selasa (20/5/2025). (FOTO: ANTARA/HO-Basarnas Manokwari)
Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga korban banjir bandang dan tanah longsor pada operasi pencarian hari keempat di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Selasa (20/5/2025). (FOTO: ANTARA/HO-Basarnas Manokwari)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MANOKWARI – Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, bertambah menjadi sembilan orang. 

Dalam keterangannya, Kepala Kantor SAR Manokwari, Yefri Sabaruddin menyebut tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga korban meninggal pada hari keempat operasi pencarian. Ketiga jenazah langsung dikirim ke RS Bhayangkara Polda Papua Barat di Manokwari untuk proses identifikasi.

Advertisement

“Korban meninggal dunia yang sudah dievakuasi sampai hari keempat sebanyak sembilan orang,” ujarnya, Selasa (20/5/2025).

Evakuasi ketiga korban dilakukan sejak pukul 09.30 WIT hingga 11.40 WIT. Namun, operasi SAR terpaksa dihentikan sekitar pukul 12.46 WIT karena kondisi cuaca ekstrem yang mengancam keselamatan petugas. Tim akan melanjutkan pencarian terhadap 11 korban lainnya pada Rabu (21/5).

Secara keseluruhan, bencana yang terjadi pada pekan lalu itu menyebabkan 24 orang menjadi korban. Dari jumlah tersebut, empat orang berhasil selamat, sembilan meninggal dunia, dan 11 lainnya masih dalam pencarian.

Pelaksanaan operasi pencarian pada hari keempat melibatkan total 76 personel. Rinciannya, 12 personel dari Basarnas, 30 dari Polres Pegunungan Arfak, 21 dari Kodim 1812/Pegunungan Arfak, 10 dari BPBD Papua Barat, serta 3 personel dari BPBD Pegunungan Arfak. Proses evakuasi juga dibantu oleh masyarakat dan keluarga korban.

“Pencarian masih dilakukan secara manual dan menggunakan bantuan drone untuk pemetaan area. Sampai saat ini, alat berat belum dapat digeser ke lokasi karena medan yang sulit,” jelas Yefri.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, menyampaikan bahwa Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah berhasil mengidentifikasi lima korban yang ditemukan pada Minggu, 19 Mei 2025.

Lima korban yang berhasil diidentifikasi tersebut adalah: Yoseph Ermilianus Efrem (21 tahun), Porman Takaliumang (53 tahun), Okden Wote (39 tahun), Joni Rahawari (40 tahun), dan Oce Takaliumang (45 tahun).

Selain itu, korban pertama yang ditemukan setelah kejadian bernama Harun Maidodga telah lebih dahulu diserahkan kepada pihak keluarga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES