Kesehatan

Rahasia Gigi Sehat: Bukan Cuma Sering Sikat, tapi Teknik yang Tepat!

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:06 | 11.46k
Menyikat gigi disarankan cukup dua kali sehari, yaitu di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. (FOTO: halodoc.com)
Menyikat gigi disarankan cukup dua kali sehari, yaitu di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. (FOTO: halodoc.com)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dokter Spesialis Konservasi Gigi RSUD Bakti Pajajaran (RSUD Cibinong), drg. R Jarvi A Safitri, Sp.KG, membagikan panduan krusial tentang cara menyikat gigi dan menggunakan obat kumur yang benar untuk mencegah gigi berlubang.

"Berapa kali pun Anda menyikat gigi dalam sehari, jika tekniknya keliru, hasilnya tidak akan optimal," ujar Safitri dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Advertisement

Ia menyarankan menyikat gigi cukup dua kali sehari, yaitu di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Untuk sikat gigi pagi, sebaiknya dilakukan sekitar 30 menit hingga satu jam setelah sarapan.

Safitri juga menyoroti kebiasaan buruk di malam hari.  "Orang dewasa seringkali ingin praktis, sudah mandi lalu kembali mengemil. Kebiasaan ini perlu diubah," katanya.

Ia mengingatkan bahwa sisa makanan yang menumpuk bisa memicu pembentukan zat asam dalam 1 hingga 24 jam, yang berujung pada gigi berlubang.

Menyikat gigi terlalu sering justru bisa menyebabkan abrasi atau pengikisan gigi, karena adanya tekanan mekanis dari sikat gigi. Menyikat gigi terlalu keras juga akan mempercepat pengikisan ini.

Selain itu, Safitri merekomendasikan pembersihan karang gigi (scaling) rutin setiap enam bulan sekali. Tindakan ini tidak hanya menghilangkan plak yang mengeras, tetapi juga mencegah gusi berdarah.

Batasi Penggunaan Obat Kumur
Mengenai obat kumur, Safitri menjelaskan bahwa cairan ini bermanfaat untuk menyegarkan mulut, atau membantu mengatasi infeksi dan iritasi. Namun, ia menekankan bahwa penggunaannya harus secukupnya dan tidak lebih dari dua minggu.

“Kebanyakan obat kumur di pasaran mengandung alkohol tinggi yang memberi sensasi segar, tetapi efek jangka panjangnya adalah membuat mulut kering dan terasa kesat, terutama jika dipakai setiap hari," tegasnya.

Safitri menjelaskan bahwa penggunaan obat kumur dalam jangka panjang dapat mengurangi produksi air liur. Padahal, air liur atau saliva berperan penting dalam proses pembersihan alami di rongga mulut.

"Ketika air liur berkurang, bakteri lebih mudah masuk, yang dapat memicu iritasi atau infeksi," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES