Wisata

Eksotika Bromo 2025, Pagelaran Kesenian Tari dan Musik di Padang Pasir Bromo

Jumat, 20 Juni 2025 - 22:27 | 7.39k
Gladi bersih Eksotika Bromo berlatar Gunung Batok dan Kawah Bromo yang sekaligus menjadi tempat utama pertunjukan tari dan musik pada 21-22 Juni 2025, Jumat (20/6/2025). (Foto: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Gladi bersih Eksotika Bromo berlatar Gunung Batok dan Kawah Bromo yang sekaligus menjadi tempat utama pertunjukan tari dan musik pada 21-22 Juni 2025, Jumat (20/6/2025). (Foto: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pagelaran Eksotika Bromo selalu menjadi magnet bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Event tahunan ini mengangkat sejarah Bromo Tengger Semeru. Sementara lokasi pagelaran berada di lautan pasir. 

Advertisement

Pagelaran tidak hanya diikuti penari lokal saja, melainkan juga penari lintas provinsi turut  memeriahkan. 

Eksotika Bromo digelar setiap tahunya, kali ini merupakan penyelenggaraan kedelapan kali. Hari Lento, Scenografi Esotika Bromo mengatakan, pagelaran tahun ini mengusung tema “Ruwat Rawat Segoro Gunung”. Sebuah tema besar untuk mengenalkan sejarah dan budaya Suku Tengger, sekaligus penonton diajak menjaga lingkungan. 

Gladi-bersih-Eksotika-Bromo-berlatar-Gunung-Batok-dan-Kawah-Bromo-b.jpgBintang tamu Eksotika Bromo 2025, Olivia Zalianty saat gladi bersih membawakan puisi Kidung Tengger, Jumat (20/6/2025). (Foto: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)

Pementasan tari pun nantinya melibatkan sanggar tari dari anak-anak muda. Jati Suara Indonesia, penggagas pagelaran ini nantinya akan berkolaborasi dengan penari -penari muda. Mereka menari tradisional dan modern.

“Dalam pagelaran nanti dikemas dalam permainan perkusi yang dikolaborasikan kesenian Tengger. Ada reog, ada Tepung Tengger dan Bali Banjur,” tutur Hari. 

Tari tersebut ditampilkan pada acara pembukaan event di lautan pasir Bromo. Berbeda dengan tahun sebelumnya, dalam tarian  yang disuguhkan nanti, satu penari nanti akan membawa satu pohon.

Selain kesenian dan budaya Tengger, yang akan ditampilkan nantinya juga sebuah pesan sekaligus ajakan untuk menjaga lingkungan secara bersama. 

“Di kawasan konservasi ini yang akan kita suarakan betapa pentingnya pohon, karena setiap tahun kita selalu mendapatkan panen bencana banjir, longsor termasuk di Kawasan Bromo yang tidak banjir menjadi banjir karena ada peralihan lahan,” tuturnya saat gladi kotor di Padang Pasir Bromo. 

Hari berharap para pengunjung yang datang nanti, selain menonton pertunjukan juga akan berkontribusi menyumbang pohon. Sementara pohon sendiri menyebarkan nilai-nilai kehidupan. 

“Tahun depan melalui Eksotika Bromo, menanam pohon dengan masyarakat sekitar, begitu juga dengan  penonton juga ikut berkontribusi menyumbang pohon,” katanya. 

Penanaman ini akan berkerja sama dengan pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang menyediakan lahan.

Hari menjelaskan, tema Eksotika Bromo bernuansa pohon yang saat ini dikemas dalam nuansa tidung Bromo. Sementara yang lebih membedakan dalam pagelaran ini adalah adanya unsur modernitas.

Melibatkan Penari Lintas Provinsi

Pada tahun-tahun sebelumnya, Eksotika Bromo selalu bernuansa tradisional begitu juga lagu yang dibawakan. Nah, kali ini tidak lagi bicara tradisional melainkan tarian modern yang disuguhkan nanti. Begitu juga musik yang akan ditampikan. 

Agus Setiawan, Koreografer Eksotika Bromo menjelaskan, konsep dalam tari nantinya menyiapkan konsep Kidung Tengger. Yang ditonjolkan nanti karakter Gunungsari dan karakter orang Tengger. 

“Karakter orang Tengger itu menggunakan sarung, kemudian Tari Gunungsari menggunakan topeng,” tuturnya. 

Gladi-bersih-Eksotika-Bromo-berlatar-Gunung-Batok-dan-Kawah-Bromo-c.jpgTarian Kidung Tengger dan Gunungsari yang akan dipentaskan penari - penari muda dalam Eksotika Bromo 2025, Jumat (20/6/2025). (Foto: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)

Di samping itu, penari dari lintas provinsi turut mempersembahkan tarian dari masing-masing daerah. Namun, unsur tarinya ada nuansa Kidung Tengger yang tidak boleh tertinggal. Agus mengatakan, peserta tari yang paling jauh dari Provinsi Jambi. 

Eksotika Bromo melibatkan 600 penari di hari pertama. Sedangkan di hari kedua ada 1000 penari. Eksotika Bromo diselenggarakan dua hari 20 – 21 Juni 2025. Berlatar belakang Gunung Batok dan Kawah Gunung Bromo.

Wisatawan yang sedang berwisata di Gunung Bromo dapat menikmati langsung pertunjukan tari dan musik di lautan pasir Bromo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES