Peristiwa Daerah

Dari Zona Merah ke Tanah Leluhur: Warga Majalengka Lolos dari Iran

Sabtu, 28 Juni 2025 - 14:59 | 10.66k
Ilustrasi evakuasi WNI dari  Iran. (AI Meta)
Ilustrasi evakuasi WNI dari Iran. (AI Meta)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Di balik senyumnya yang lelah, Iman Abdurohman menyimpan kisah pelarian yang tak akan pernah ia lupakan. Bersama istri dan buah hatinya yang masih balita, warga Kabupaten Majalengka ini.

Akhirnya kembali menginjakkan kaki di tanah air, setelah menempuh perjalanan panjang dari Iran yang kian memanas akibat konflik dengan Israel.

Advertisement

Bukan karena takut. Bukan juga karena panik. Tapi karena ia sadar kadang, pulang adalah pilihan terbaik ketika segalanya mulai tak menentu.

"Daerah tempat saya tinggal sebenarnya masih aman. Tapi begitu ada evakuasi dari KBRI, saya langsung ikut. Ini bukan soal panik, tapi soal nurut sama imbauan pemerintah,” ujar Iman, Sabtu (28/6/2025).

Iman bukan orang asing di Iran. Sejak 2017, ia sudah menetap di negeri para mullah itu untuk menyelesaikan studi di salah satu kampus internasional.

Ia sempat pulang ke Indonesia pada 2023 untuk menikah, lalu kembali ke Iran bersama istri tercinta, Dede Nina Nurhikmah, dan putrinya, Fathimah Hilma Abdurohman, awal tahun 2024.

Mereka tinggal di kawasan Pardisan, sekitar empat jam perjalanan dari Teheran wilayah yang kini masuk zona merah. "Kalau dibayangin, jaraknya kayak dari Sumedang ke Jakarta," jelas Iman, sedikit tertawa.

Tapi tawa itu segera pudar ketika situasi di Iran mulai mengarah pada kekacauan. Ketegangan meningkat, akses udara ditutup, dan suara ledakan mulai terdengar dari kejauhan.

Dalam situasi serba genting itu, KBRI bergerak cepat. Pemerintah Indonesia membuka jalur darat untuk mengevakuasi warga negara yang masih bertahan.

Iman dan keluarganya ikut dalam rombongan yang menempuh jalur darat ke Azerbaijan, perjalanan panjang dan penuh ketegangan. Dari sana, mereka terbang pada pukul 20.00 waktu setempat dan akhirnya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Indonesia, pukul 19.00 WIB keesokan harinya.

"Begitu proses imigrasi selesai, saya langsung lanjut ke Sumedang. Kami sampai di rumah mertua sekitar jam dua pagi," kenangnya.(*)

Kini, Iman hanya ingin menikmati hangatnya rumah. Ia memastikan tak akan kembali ke Iran. Studi sudah selesai, dan untuk saat ini, ia ingin memulai lembaran baru di Indonesia.

Kisah Iman hanyalah satu dari sekian banyak kisah WNI yang berhasil pulang dari zona konflik. Pemerintah Indonesia, melalui KBRI, terus mengupayakan langkah nyata untuk melindungi warganya di luar negeri bahwa di mana pun mereka berada, negara tetap hadir.

Sebelumnya, Bupati Majalengka, Eman Suherman, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan kepulangan warganya itu. Bahkan, ia menyatakan kesiapan penuh untuk menjemput langsung warganya, apabila diminta oleh pemerintah pusat atau provinsi.

"Informasi saya terima dari Kepala Dinas K2UKM. Kalau memang diminta menjemput, saya sudah sampaikan bahwa saya siap turun langsung,” tegas Bupati Majalengka, Eman Suherman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES