
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Otak manusia adalah organ yang kompleks, dan seiring bertambahnya usia, penurunan daya ingat maupun fungsi kognitif menjadi hal yang lumrah. Namun, menurut neuropsikolog klinis Dr. Judy Ho, ada batas antara penurunan alami dan tanda-tanda penurunan fungsi otak yang patut diwaspadai.
“Kalau kita mulai sering lupa janji, mengulang pertanyaan yang sama dalam waktu singkat, kesulitan menjalankan tugas-tugas sederhana yang sebelumnya terasa rutin, atau sulit berkonsentrasi lebih dari biasanya, bisa jadi itu tanda penurunan kognitif yang tidak normal dan perlu diperiksa lebih lanjut,” jelas Dr. Ho seperti dikutip dari Real Simple.
Advertisement
Meski perubahan karena usia tidak bisa dihindari, ada beberapa kebiasaan sederhana yang bisa kita lakukan setiap hari untuk menjaga kesehatan otak. Berikut lima cara menjaga otak tetap sehat menurut para pakar.
1. Rutin Bergerak Setiap Hari
“Bergerak secara teratur sangat baik untuk aliran darah ke otak dan membantu meningkatkan suasana hati serta fungsi kognitif,” kata Dr. Lakelyn Eichenberger, seorang gerontolog. Aktivitas fisik tidak harus berat—jalan kaki, menari, atau kegiatan ringan lain yang Anda sukai bisa menjadi pilihan.
Kuncinya adalah menjadikan aktivitas ini sebagai rutinitas yang menyenangkan, entah di pagi hari untuk menyambut aktivitas atau sore hari sebagai penutup.
2. Tidur yang Berkualitas
Selama tidur nyenyak, otak kita bekerja membersihkan ‘limbah’ dan memperkuat ingatan. “Kurang tidur bisa meniru gejala penurunan kognitif atau bahkan memperburuknya,” jelas Dr. Ho.
Ia menyarankan untuk membuat rutinitas malam yang membantu tubuh rileks, seperti membaca buku, menulis jurnal, atau melakukan peregangan ringan. Hindari penggunaan ponsel sebelum tidur karena cahaya birunya bisa mengganggu kualitas tidur dalam.
3. Latihan Otak Secara Rutin
Menyelesaikan teka-teki silang, bermain Wordle, bermain rubrick, atau belajar bahasa baru bisa menjadi “olahraga” yang baik untuk otak Anda. “Melatih otak secara rutin membangun cadangan kognitif yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap penurunan fungsi otak,” ujar Dr. Ho.
Menantang diri sendiri dalam hal yang belum dikuasai justru lebih baik, karena dapat merangsang bagian otak yang jarang digunakan dan membentuk koneksi-koneksi baru.
4. Bangun Koneksi Sosial
Interaksi sosial bukan hanya membuat kita merasa tidak sendirian, tapi juga penting untuk kesehatan mental dan kognitif. “Berbicara dan terhubung dengan orang lain merangsang otak serta mengurangi rasa kesepian,” kata Dr. Eichenberger.
Dr. Ho menambahkan, interaksi bermakna secara rutin bisa membantu mencegah depresi dan kehilangan ingatan. Tak perlu setiap hari, cukup dengan telepon singkat ke teman, ngopi bersama, atau jalan santai bareng bisa memberi dampak besar.
5. Makan dengan Pola yang Mendukung Kesehatan Otak
Nutrisi juga berperan penting dalam menjaga otak tetap optimal. Dr. Ho menyarankan pola makan kaya sayuran hijau, buah beri, biji-bijian utuh, ikan berlemak, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan dark chocolate dalam porsi wajar.
- Sayuran hijau kaya akan folat dan vitamin K untuk fungsi sel otak.
- Buah beri mengandung antioksidan tinggi untuk melawan stres oksidatif.
- Ikan berlemak kaya omega-3 untuk meredakan peradangan di otak.
- Kacang-kacangan membantu menurunkan risiko penurunan kognitif.
- Biji-bijian utuh menjaga kestabilan gula darah—sumber energi otak.
- Minyak zaitun mendukung kesehatan pembuluh darah otak.
- Cokelat hitam dalam jumlah sedang, mengandung flavonoid yang baik untuk aliran darah ke otak.
Menjaga otak tetap sehat tidak harus rumit. Dengan kebiasaan harian sederhana dan konsisten, Anda bisa mempertahankan fungsi kognitif lebih lama dan hidup lebih berkualitas. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |